Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thomas Cavendish, Sang Navigator dari Inggris

Kompas.com - 08/12/2021, 12:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Thomas Cavendish atau Sir Thomas Cavendish adalah seorang penjelajah asal Inggris yang lahir pada 1560 dan meninggal pada 1592.

Ia dikenal sebagai "The Navigator" karena dengan sengaja mencoba menyerang kota dan kapal Spanyol di Samudera Pasifik.

Hal ini ia lakukan untuk meniru pendahulunya, yaitu Sir Francis Drake.

Dalam penjelajahan pertamanya, Cavendish sukses mendapatkan emas, sutra, dan harta lainnya dari menyerang Spanyol di Pasifik dan Filipina.

Sekembalinya ke Inggris, ia dianugerahi gelar bangsawan oleh Ratu Elizabeth I. Namun, pada penyerbuan dan penjelajahan kedua, Thomas Cavendish tewas di laut.

Baca juga: Francis Drake, Pelaut Inggris Pertama yang Mengelilingi Dunia

Masa muda

Thomas Cavendish lahir di Trimley St Martin, dekat dengan Ipswich, Suffolk, Inggris, pada 1560.

Ayahnya adalah William Cavendish, yang merupakan keturunan dari Roger Cavendish, saudara dari Sir John Cavendish dari Newcastle.

Saat berusia 12 tahun, ia mewarisi kekayaan ayahnya yang berupa tanah. Lalu pada usia 15 tahun, ia masuk Corpus Christi College, Cambridge, dan belajar di sana selama dua tahun.

Akan tetapi, selama di Cambridge ia tidak mengambil gelar. Berkat warisan keluarganya, Cavendish pun dapat menikmati kehidupan mewah hingga dewasa.

Selanjutnya, pada 1584, ia telah menjadi anggota parlemen untuk Shaftesbury, Dorset.

Setahun berikutnya, Cavendish ikut berlayar dengan Sir Richard Grenville untuk membantu kolonialisasi.

Dari situ, Cavendish mendapat banyak pengalaman berharga yang akan mengantarkannya pada penjelajahan samudra.

Baca juga: Fernando de Magelhaens: Biografi dan Rute Pelayaran

Pelayaran pertama

Pada pertengahan tahun 1586, Spanyol dan Inggris terlibat dalam perang yang berujung pada armada Spanyol berada dalam ancaman invasi Inggris.

Thomas Cavendish pun bertekad mengikuti jejak daripada Sir Francis Drake, yang menyerbu pelabuhan dan kapal Spanyol di Pasifik dan mengelilingi dunia.

Setelah mendapat izin untuk melakukan penyerbuan dari pemerintah Inggris, Cavendish lalu membangun kapal yang diberi nama Desire.

Berat kapalnya ini mencapai 120 ton dan dilengkapi dengan 18 meriam. Pada 1586, Cavendish berangkat dari Plymouth, Inggris, menuju Samudra Atlantik.

Dalam pelayarannya ini, ia bergabung dengan kapal bernama Hugh Gallant dan berhasil berlabuh di Pulau Santa Magdalena, dekat Punta Arenas, Chile.

Di tempat tersebut, Cavendish membunuh dan mengasinkan dua tong penuh penguin untuk dimakan.

Selanjutnya, ia menenggelamkan sembilan kapal Spanyol di Pantai Pasifik dan menjarah beberapa kota yang dilewatinya.

Cavendish juga sengaja menenggelamkan Kapal Hugh Gallant untuk menggunakan awak kapalnya, karena awaknya sendiri banyak yang tewas.

Setelah itu, ia berusaha menyerbu sebuah pulau di Pantai Ekuador, akan tetapi usahanya dapat dipatahkan oleh pasukan lokal.

Baca juga: Cornelis de Houtman: Jalur Pelayaran dan Akhir Hidupnya

Menjelajah Asia Tenggara

Setelah menaklukan Samudera Pasifik, Thomas Cavendish bersama armadanya tiba di Pulau Guam pada awal 1588.

Di sana, ia melakukan barter guna mendapatkan pasokan air segar dan kayu dari penduduk lokal.

Selanjutnya, Cavendish menuju Filipina dan pulau sekitarnya guna mengumpulkan beberapa informasi tentang Pantai China dan Jepang.

Ia berharap informasi yang didapatkan bisa menjadi bekal untuk pelayaran keduanya kelak.

Setelah itu, Cavendish melanjutkan pelayaran dan menyerang Arevalo, yang merupakan pemukiman Spanyol di Iloilo, Filipina.

Penyerbuan tersebut merupakan penyerangan pertama atas Spanyol di wilayah Filipina.

Dalam perjalanannya kembali ke Inggris, Cavendish pun menemukan wilayah Indonesia.

Baca juga: Sebastian del Cano, Pelaut Eropa Pertama yang Mengelilingi Dunia

Pada September 1588, Cavendish dan armadanya berhasil sampai kembali di Inggris. Selain membanggakan negaranya, pelayarannya pun sangat sukses secara finansial.

Begitu kembali, ia dianugerahi gelar bangsawan oleh Ratu Elizabeth I, yang diundang untuk makan malam di atas Kapal Desire.

Pelayaran terakhir

Thomas Cavendish melakukan pelayaran keduanya pada pertengahan 1591 dengan ditemani navigator John Davis.

Mereka melakukan pelayaran menuju ke Selat Magellan dan Brasil untuk merebut Ilhabela dan menjarah Santos serta Sao Vicente.

Di Desa Vitoria, yang sekarang menjadi ibukota Negara Bagian Espirito Santo, Cavendish bertempur dengan pelaut Portugis yang membuat sebagian besar krunya tewas.

Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan dengan melintasi Atlantik menuju Saint Helena dengan sisa kru yang masih hidup.

Akan tetapi, di tengah perjalanan Thomas Cavendish meninggal tanpa diketahui penyebabnya.

Ia meninggal pada Mei 1592 di usia yang masih muda, yakni 32 tahun. Dalam surat terakhirnya, Cavendish menyebut John Davis sebagai penjahat yang menyebabkan gagalnya pelayaran.

Setelah Cavendish meninggal, John Davis melanjutkan perjalanan dengan sisa kru hingga menemukan Kepulauan Falkland dalam rute kembali ke Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com