Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Jepang Mengizinkan Pengibaran Bendera Merah Putih

Kompas.com - 20/08/2021, 11:49 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Ketika Jepang pertama kali datang ke Indonesia, tahun 1942, Jepang berperan layaknya "saudara tua" yang ingin membebaskan Indonesia dari imperialisme Barat.

Awalnya, rakyat Indonesia menyambut kedatangan Jepang dengan sangat gembira. 

Namun, Jepang ternyata hanya memanfaatkan Indonesia untuk kepentingan perangnya.

Guna mendapat simpati dari rakyat Indonesia, Jepang mengizinkan pengibaran bendera merah putih berdampingan dengan bendera Jepang.

Baca juga: Pengungsi Vietnam 1975

Alasan Jepang Mengizinkan Pengibaran Bendera Indonesia

Kala itu, tujuan Jepang sebenarnya adalah untuk menyatukan Indonesia di bawah kekaisaran Jepang alih-alih memerdekakan Indonesia. 

Untungnya, dalam melawan imperialisme Barat, kemenangan Jepang tidak bertahan lama.

Untuk itu, Jepang pun berusaha meraih dukungan dari rakyat Indonesia. Jepang membentuk berbagai organisasi dan menggandeng beberapa tokoh nasional.

Kemudian, Jepang juga memberikan janji kemerdekaan yang dikenal dengan Janji Koiso.

Janji Koiso berisi janji kekaisaran Jepang untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. 

Pemerintah Jepang sengaja mengeluarkan janji ini karena tahu bahwa rakyat Indonesia sangat menginginkan kemerdekaan. 

Baca juga: Mengapa Trunojoyo Memberontak dari Amangkurat I?

Untuk itu, agar rakyat mau tetap bekerja dengan Jepang, Jepang memberikan janji kemerdekaan tersebut. 

Selain Janji Koiso, Jepang juga mengizinkan pengibaran bendera Merah Putih berdampingan dengan bendera Jepang.

Jepang juga mengizinkan lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya, dikumandangkan. 

Izin Jepang terhadap pengibaran bendera Merah Putih dan lagu Indonesia Raya sendiri tidak lepas dari maksud untuk menarik simpati rakyat Indonesia agar mau membantu Jepang. 

Oleh sebab itu, setelah Jepang memberikan izin, Fatmawati, istri dari Soekarno, segera menjahit sang saka Merah Putih. 

Kendati demikian, saat itu tidak mudah bagi Fatmawati untuk mendapatkan kain bendera tersebut.

Beruntungnya, Fatmawati mendapat bantuan dari Shimizu, orang yang ditunjuk oleh pemerintah Jepang sebagai perantara dalam perundingan Jepang-Indonesia. 

Usai mendapat kainnya, Fatmawati segera menjahit bendera tersebut menggunakan kedua tangannya. 

Bendera Merah Putih kemudian dikibarkan dan lagu Indonesia Raya dikumandangkan. 

Referensi: 

  • Notosusanto, Nugroho dan Marwati Djoened Poesponegoro. (2019). Sejarah Nasional Indonesia VI Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia (1942-1998). Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com