Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marco Kartodikromo: Peran dan Kiprahnya

Kompas.com - 17/08/2021, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Marco Kartodikromo adalah penulis dan jurnalis Indonesia yang berasal dari Cepu, Blora. 

Selama bekerja sebagai jurnalis, Marco aktif menulis kritikan terhadap pemerintahan. Selain itu, ia juga menulis beberapa potongan untuk novel fiksi. 

Karena tulisan kritiknya tersebut, beberapa buku yang Marco Kartodikromo ciptakan dilarang untuk terbit oleh Belanda. 

Kemudian, tahun 1926, Marco Kartodikromo sempat terlibat dalam pemberontakan yang dilancarkan Partai Komunis Indonesia.

Karena gagal, ia akhirnya ditangkap dan dipenjara di kamp Boven-Digoel di Papua. Marco kemudian meninggal di kamp tersebut karena penyakit malaria tahun 1932.

Baca juga: Keruntuhan Hindia Belanda 1940-1942

Awal Kehidupan

Marco Kartodikromo lahir di Blora, 1890. Lahir dari golongan keluarga priyayi berpangkat rendah, ayahnya hanya bekerja sebagai kepala desa. 

Oleh sebab itu, Marco tidak menjalani pendidikan formal terlalu lama karena ia harus mengambil kursus privat bahasa Belanda.

Sewaktu berusia 15 tahun, Marco sudah mulai bekerja di Nederlandsch Indische Spoorweg, perusahaan kereta api nasional Hindia Belanda di Semarang.

Namun, tahun 1911, ia memilih untuk meninggalkan perusahaan tersebut karena merasa tidak nyaman dengan kebijakan rasis yang ada di sana. 

Marco Kartodikromo kemudian pergi ke Bandung dan bekerja di Medan Prijaji, surat kabar yang dikelola Tirto Adho Soerjo selama satu tahun.

Di tempat ini, ia diajari Tirto bekerja sebagai seorang wartawan. 

Akan tetapi, tahun 1912, surat kabar tersebut ditutup oleh Belanda. Marco lantas pergi ke Surakarta. 

Baca juga: Usaha-Usaha Menembus Blokade Ekonomi

Kiprah

Di Surakarta, Marco Kartodikromo bergabung dengan Sarekat Islam, organisasi pedagang Muslim.

Tidak berhenti di situ, tahun 1914, Marco berkesempatan untuk memimpin majalan Doenia Bergerak.

Sementara bekerja di Doenia Bergerak, Marco Kartodikromo juga menulis serangan terhadap penasihat Belanda RA Rinkes. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com