Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ki Sarmidi Mangunsarkoro: Kiprah dan Perannya

Kompas.com - 03/08/2021, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ki Sarmidi Mangunsarkoro adalah seorang pejuang di bidang pendidikan nasional Indonesia. 

Berkat kegigihannya dalam pendidikan, ia menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada periode 1949 sampai 1950. 

Ki Sarmidi Mangunsarkoro menjadi tokoh yang membicarakan tentang pendidikan anak bangsa saat Kongres Pemuda 1 dan 2. 

Baca juga: Bernard Wilhelm Lapian: Masa Muda, Perjuangan, dan Kiprahnya

Pendidikan

Ki Sarmidi Mangunsarkoro lahir di Surakarta, 23 Mei 1904.

Mangunsarkoro dididik di lingkungan keluarga pegawai Keraton Surakarta. 

Setelah ia lulus dari Sekolah Guru Arjuna Jakarta, ia mulai mengabdikan dirinya kepada masyarakat. 

Kemudian, ia diangkat mnenjadi guru HIS atau sekolah dasar untuk pribumi di Taman Siswa Yogyakarta. 

Lalu, pada 1929, Ki Sarmidi Mangunsarkoro dipercaya menjadi Kepala Sekolah HIS Budi Utomo Jakarta. 

Setahun setelahnya, atas permintaan penduduk Kemayoran, Ki Sarmidi Mangunsarkoro mendirikan Perguruan Taman Siswa di Jakarta. 

Pendirian sekolah ini juga telah disetujui oleh Ki Hadjar Dewantara, pelopor pendidikan Indonesia. 

Baca juga: Depati Amir: Kehidupan, Perjuangan, dan Akhir Hidup

Taman Siswa

Pada 13 Agustus 1930, digelar upacara penutupan Kongres atau Rapat Besar Umum Taman Siswa pertama di Yogyakarta.

Ki Sarmidi Mangunsarkoro bersama rekannya menandatangani keterangan penerimaan penyerahan Piagam Persatuan Perjanjian Pendirian dari tangan Ki Hadjar Dewantara.

Ki Sarmidi Mangunsarkoro dapat dikatakan merupakan salah satu orang yang dipercaya oleh Ki Hadjar Dewantara.

Oleh sebab itu, ia kerap diberi tugas-tugas penting. 

Pada 1931, Sarmidi ditugaskan untuk menyusun sekaligus merumuskan rencana pelajaran baru untuk diterapkan di perguruan Taman Siswa. 

Rencana pelajaran baru yang dirumuskan Sarmidi memuat nilai-nilai nasionalisme, seperti penggunaan bahasa Indonesia sebagai bhasa pengantar sekaligus bahasa sehari-hari.

Tidak hanya itu, ia juga menekankan pentingnya aspek kebudayaan dalam memberikan pendidikan kepada kaum generasi muda. 

Hanya dalam waktu setahun, Ki Sarmidi Mangunsarkoro berhasil menyelesaikan rencana pelajaran barunya. 

Pada 1932, kurikulum Taman Siswa yang ia buat disahkan dengan nama "Daftar Pelajaran Mangunsarkoro".

Kemudian, masih di tahun yang sama, ia ditunjuk sebagai Ketua Departemen Pendidikan dan Pengajaran Majelis Luhur Taman Siswa. 

Ia juga merangkap sebagai Pemimpin Umum Taman Siswa Jawa Barat hingga 1940. 

Baca juga: Lafran Pane: Pendidikan, Peran, dan Karyanya

Kiprah

Pada 1947, Ki Sarmidi kembali diberi tugas oleh Ki Hadjar Dewantara. Ia diminta membentuk tim untuk merumuskan dasar perjuangan Taman Siswa. 

Kemudian, ia menyampaikan hasil pemikirannya dalam Rapat Besar Umum Taman Siswa pada 1947. 

Setelah hasil pemikiran Sarmidi diterima oleh forum, maka diresmikanlah Pancadarma sebagai dasar-dasar perjuangan taman siswa.

Pancadarma meliputi kodrat alam, kemerdekaan, kebudayaan, kebangsaan, dan kemanusiaan. 

Setelah itu, pada 4 Agustus 1949, Ki Sarmidi Mangunsarkoro ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. 

Ki Sarmidi Mangunsarkoro mengampu jabatan sebagai menteri tidak dalam waktu lama, hingga tahun 1950. 

Kendati demikian, sumbangsihnya sangat bermanfaat. 

Ia memperjuangkan pengesahan Undang-undang No. 40/1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah untuk seluruh Indonesia. 

UU tersebut merupakan Undang-undang Pendidikan Nasional pertama dalam sejarah Indonesia. 

Baca juga: Kasman Singodimedjo: Peran, Perjuangan, dan Kiprah

Akhir Hidup

Ki Sarmidi Mangunsarkoro wafat pada 8 Juni 1957 di Jakarta.

Jenazahnya dimakamkan di makam Keluarga Besar Taman Siswa Taman Wijaya Brata, Celeban, Yogyakarta. 

Atas jasa-jasanya, ia mendapat tanda jasa Bintang Mahaputra Adipradana dari pemerintah.

Ia juga mendapat penghargaan dari Taman Siswa dan rakyat.

Selain itu, Ki Sarmidi Mangunsarkoro juga dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia. 

Referensi: 

  • Mirnawati. (2012). Kumpulan Pahlawan Indonesia Terlengkap. Jakarta: CIF.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com