KOMPAS.com - Idham Chalid adalah Perdana Menteri Indonesia dari 1972 sampai 1977.
Selain dikenal sebagai seorang politikus, Idham Chalid juga aktif dalam bidang keagamaan.
Ia adalah ketua kedua Nahdlatul Ulama.
Baca juga: Sultan Mahmud Riayat Syah: Peran dan Perjuangannya
Idham Chalid lahir di Satui, Kalimantan Selatan, 27 Agustus 1921. Chalid menghabiskan masa kecilnya di Amuntai, Kalimantan Selatan.
Ia belajar agama dari sang ayah, H. Muhammad Chalid. Selain itu, Chalid juga bersekolah di Sekolah Rakyat.
Setelah tamat dari sekolah dasar pada 1935, Idham Chalid melanjutkan pendidikannya di Madrasah Al Rasyidiyyah.
Selama bersekolah di sana, Chalid belajar mengenai ilmu Islam, pengetahuan umum, bahasa Arab, dan bahasa Inggris.
Kemudian, pada 1938, Idham Chalid melanjutkan sekolahnya di Pondok Pesantren Modern Gontor, Ponorogo.
Kala itu, umumnya para santri menghabiskan waktu belajar mereka di Gontor selama delapan tahun, tetapi Chalid berhasil menyelesaikannya hanya dalam kurun waktu lima tahun.
Selulusnya dari Gontor, Chalid melanjutkan pendidikan di Jakarta pada 1943.
Setelah satu tahun berada di Jakarta, Chalid kembali ke Gontor.
Di sana ia mengajar dan menjadi seorang wakil direktur.
Baca juga: I Gusti Ngurah Made Agung: Kepemimpinan, Karya, dan Perjuangannya
Pada 1945, Chalid kembali ke Amuntai. Ia diminta untuk menjadi Kepala Madrasah Al Rasyidiyyah.
Selama menjabat di sana, Chalid telah melakukan beberapa pembaharuan.
Salah satunya adalah mengubah nama madrasah tersebut menjadi Normal Islam Amuntai.