Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Salib V (1217-1221)

Kompas.com - 22/07/2021, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Kemudian pada Mei 1218, tentara Jerman yang dipimpin oleh Oliver dari Paderborn, dan tentara campuran tentara Belanda, Flemish dan Frisia yang dipimpin oleh Pangeran William I dari Belanda bergabung dalam Perang Salib untuk menyerang Damietta di Mesir.

Mereka bersekutu di Anatolia dengan Kesultanan Rum Seljuk di bawah Kaykaus I dan menyerang Ayyubiyah di Suriah.

Pada Juli 1218, Tentara Salib mulai mengepung Damietta dan berhasil menguasainya pada Agustus di tahun yang sama.

Akan tetapi, beberapa bulan berikutnya, pihak-pihak yang terlibat banyak yang terbunuh akibat penyakit.

Oleh karena itu, pada 1219, Paus Honorius III mengutus Pelagius dari Albano untuk memimpin Perang Salib.

Sultan Al-Kamil mencoba berunding dengan menawarkan untuk menukar Damietta dengan Yerusalem, tetapi ditolak oleh Pelagius.

Setelah menduduki pelabuhan Damietta, Tentara Salib bergerak ke selatan menuju Kairo pada Juli 1221.

Akan tetapi, mereka terhalang oleh banjir di Sungai Nil, sehingga harus mundur ke puncak bukit terdekat di mana para pasukan terpaksa bertahan hingga kelaparan.

Dengan persediaan makanan yang semakin menipis, pasukan di bawah Pelagius akhirnya menyerah.

Baca juga: Perang Saudara Amerika: Penyebab, Jalannya Pertempuran, dan Dampak

Perjanjian damai

Pada 28 Agustus 1221, Tentara Salib menyerah dan kedua belah pihak menyepakati perjanjian damai.

Sultan Al-Kamil mendapatkan Damietta kembali dan seluruh tahanan muslim.

Sedangkan Tentara Salib, yang mengalami kerugian besar, dapat kembali ke Eropa tanpa adanya gangguan.

Setelah perang, terdapat perdebatan dan saling tuding tentang siapa sebenarnya yang patut disalahkan atas kekalahan Tentara Salib.

Kegagalan ini kemudian menimbulkan munculnya sentimen anti-kepausan, salah satunya dari penyair Occitan Guilhem Figueira.

 

Referensi:

  • Amani, Salsabila. (2017). Ensiklopedia Perang-Perang Besar di Dunia. Yogyakarta: Khazanah-Pedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com