Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinasti Seljuk, Pendiri Kekaisaran Islam Pertama di Turki

Kompas.com - 22/07/2021, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dinasti Seljuk adalah sebuah dinasti Islam yang berkuasa di Asia Tengah dan Timur Tengah antara abad ke-11 hingga abad ke-14.

Dinasti ini dikenal sebagai pendiri kekaisaran Islam pertama di Turki, yaitu Kekaisaran Seljuk Agung.

Pada masa keemasannya, daerah kekuasaannya begitu luas, yakni terbentang dari Anatolia sampai ke Punjab di belahan selatan Asia, hingga akhirnya menjadi sasaran utama Perang Salib Pertama.

Asal-usul

Dinasti Seljuk didirikan oleh Suku Oghuz Turki yang berasal dari Asia Tengah.

Pada abad ke-8, mereka tinggal di utara Laut Kaspia dan Laut Aral, tepatnya di Padang Rumput Kazakh di Turkestan.

Seljuk bin Duqaq, pemimpin klan Seljuk, kemudian memilih untuk memisahkan diri dan membawa anggotanya ke Syr Darya setelah berselisih dengan kepala suku tertinggi Oghuz.

Memasuki akhir abad ke-10, mereka mulai masuk Islam setelah banyak melakukan kontak dengan kota-kota muslim.

Pada abad ke-11, Seljuk bermigrasi dari tanah leluhur mereka ke daratan Persia, di provinsi Khurasan, di mana mereka menemukan Dinasti Ghaznawi.

Setelah berhasil mengalahkan Ghaznawi, Tughril Beq mendirikan sebuah kerajaan pada 1037 yang kemudian dikenal dengan nama Kekaisaran Seljuk Agung.

Tiga tahun berselang, Dinasti Seljuk mendapatkan pengakuan dari Dinasti Abbasiyah di Baghdad.

Pada akhirnya, orang-orang dari Dinasti Seljuk bercampur dengan penduduk lokal.

Mereka juga mengadopsi budaya Persia dan menggunakan bahasa Persia sebagai bahasa resmi pemerintah.

Hingga saat ini, Dinasti Seljuk dikenang sebagai pelindung budaya, seni, sastra, dan bahasa Persia.

Mereka juga dianggap sebagai nenek moyang orang Turki Barat, penduduk Republik Azerbaijan, Azerbaijan, Turkmenistan, dan Turki sekarang ini.

Baca juga: Kekhalifahan Abbasiyah: Sejarah, Masa Keemasan, dan Akhir Kekuasaan

Penguasa dari Dinasti Seljuk

  • Tughril (1037-1063)
  • Suleiman (1063)
  • Alp Arslan (1063-1072)
  • Malik Syah I (1072-1092)
  • Mahmud bin Malik Syah (1092-1094)
  • Barkiyaruq bin Malik Syah (1094-1105)
  • Malik Syah II (1105)
  • Muhammad I Tapar (1105-1118)
  • Ahmad Sanjar (1118-1153)

Wilayah kekuasaan

Setelah mendirikan kekaisaran, Dinasti Seljuk menaklukkan Iran, sebagian besar Irak, dan Suriah.

Ketika Alp Arslan berkuasa, ia melakukan ekspedisi militer sampai ke pusat kebudayaan Romawi dan berhasil meraih kemenangan.

Oleh karena itu, Dinasti Seljuk dipandang sebagai dinasti pertama yang memperoleh kekuasaan permanen kekaisaran Romawi.

Kemudian pada periode kekuasaan Malik Syah, kekuasaan Dinasti Seljuk membentang dari Kashgor sampai ke Yerussalem.

Wilayah yang luas itu kemudian dibagi menjadi lima cabang, yaitu Seljuk Iran, Seljuk Irak, Seljuk Kirman, Seljuk Asia Kecil, dan Seljuk Suriah.

Baca juga: Pemindahan Ibu Kota Pemerintahan Abbasiyah dari Damaskus ke Baghdad

Perkembangan pengetahuan pada masa Dinasti Seljuk

Pada era kekuasaan Dinasti Seljuk, ilmu pengetahuan dan pendidikan mengalami kemajuan pesat.

Malik Syah I bersama perdana menterinya, Nizam al-Mulk memprakarsai berdirinya Madrasah (Universitas) Nizamiyah dan Madrasah Hanafiyah di Baghdad.

Selain itu, ia juga membuka madrasah yang tersebar di Irak, Iran, dan Asia Tengah.

Pada masa Malik Syah pula lahirlah ilmuwan-ilmuwan muslim, seperti Abu Hamid Al-Ghazali, Farid al-Din al-Aththar, dan Umar Kayam.

Peninggalan Dinasti Seljuk

Dinasti Seljuk mengalami kemunduran setalah pemimpinnya meninggal dan akhirnya takluk oleh bangsa lain.

Berikut ini beberapa peninggalan dari Dinasti Seljuk.

  • Kizil Kule atau Menara Merah
  • Masjid Jumat
  • Mausoleum Turki Seljuk
  • Karavanserai

 

Referensi:

  • Kuru, Ahmet T. (2020). Islam, Otoritarianisme, dan Ketertinggalan. (Terjemahan, Febri Ady Prasetyo). Jakarta: Gramedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com