Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Singkat Kota Jakarta

Kompas.com - 23/06/2021, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kemdikbud

Kelimpahan hasil perdagangan itulah yang memikat bangsa Portugis di Malaka untuk membangun benteng di Sunda Kelapa.

Namun, sebelum rencana itu berjalan, Pangeran Fatahillah lebih dulu merebut Sunda Kelapa pada 1527 dan mengubah namanya menjadi Jayakarta.

Perdagangan di Jayakarta pun semakin ramai hingga timbul persaingan di antara pedagang-pedagang Eropa, khususnya Portugis, Belanda, dan Inggris.

Orang-orang Eropa tersebut saling berlomba untuk memperoleh konsesi dari penguasa setempat untuk mendirikan kantor dagang.

Pada 1619, Belanda memindahkan kantor serikat dagang VOC dari Banten ke Jayakarta.

Baca juga: Museum Perumusan Naskah Proklamasi: Sejarah, Perkembangan, dan Isinya

Setelah itu, Jayakarta diubah namanya menjadi Batavia dan dijadikan sebagai pusat kekuasaan Belanda di Indonesia.

Batavia pun direncanakan dibangun menyerupai kota-kota di Belanda yang berbentuk blok dan masing-masing dipisahkan oleh kanal.

Seiring berjalannya waktu, Kota Batavia diperluas dan fasilitas perkotaannya senantiasa ditambah.

Pembentukan Kota Batavia seringkali menyangkut kebutuhan untuk mendatangkan orang-orang dari berbagai bangsa untuk bekerja di sana.

Upaya inilah yang dari awalnya telah menjadikan Batavia, yang kemudian berkembang menjadi Jakarta, sebagai suatu kancah percampuran bangsa.

Pada 1959, status Kota Jakarta mengalami perubahan dari kotapraja menjadi daerah tingkat satu yang dipimpin oleh gubernur.

Kemudian pada 1961, statusnya diubah menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com