Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Perumusan Naskah Proklamasi: Sejarah, Perkembangan, dan Isinya

Kompas.com - 16/04/2021, 15:07 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kemdikbud,BPK

KOMPAS.com - Museum Perumusan Naskah Proklamasi terletak di Jalan Imam Bonjol 1, Menteng, Jakarta. Di masa pendudukan Jepang, jalan ini bernama Jalan Meiji Dori.

Sebelum menjadi Munasprok, bangunan ini merupakan tempat tinggal milik Laksamana Muda Tadashi Maeda.

Ia merupakan seorang perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda pada masa Perang Pasifik.

Laksamana Muda Tadashi Maeda sendiri merupakan seorang tokoh yang berperan cukup penting dalam kemerdekaan Indonesia, di mana ia mengizinkan rumahnya untuk dijadikan tempat perumusan naskah proklamasi Indonesia.

Baca juga: Kesultanan Banjar: Sejarah, Sistem Pemerintahan, dan Masa Kejayaan

Sejarah

Museum Proklamasi ini dulunya dirancang sebagai bangunan “kota taman” pertama di Indonesia oleh Belanda pada tahun 1910. Gedungnya sendiri dibangun pada 1920 silam.

Gedung dengan luas tanah 3.914 meter persegi dan luas bangunan 1.138 meter persegi ini dibangun dengan gaya arsitektur Eropa oleh Belanda.

Sampai akhirnya pada saat Perang Pasifik terjadi, Jepang masuk dan mengambil alih Indonesia.

Pada masa itulah gedung ini kemudian dijadikan tempat tinggal oleh Laksamana Muda Tadashi Maeda.

Saat itu, Laksamana Maeda menjabat sebagai seorang Kepala Penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat Kekaisaran Jepang. 

Pada 16 Agustus 1945, Tadashi Maeda mengizinkan rumahnya menjadi tempat disusunnya perumusan naskah proklamasi Indonesia.

Naskah proklamasi dirancang oleh Soekarno, Moh. Hatta, Ahmad Subardjo, dan Sayuti Melik (juru ketik). 

Baca juga: Sultan Mahmud Malik Az Zahir, Pembawa Kejayaan Samudera Pasai

Perkembangan Museum Proklamasi

Berdasarkan dari surat ukur No. 955 Tanggal 21 Desember 1931, pemilik dari gedung ini adalah PT Asuransi Jiwasraya yang dulu bernama Nederlandsch Indiesche Levensverzekering en Liffrente Maatschappij van 1859 (NILLMIJ).

Sebelum akhirnya diresmikan menjadi Museum Proklamasi, gedung ini sudah beberapa kali berubah fungsi.

Sebelum Perang Pasifik, gedung tersebut dijadikan sebagai British Council General (Konsulat Jenderal Inggris).

Kemudian berganti lagi menjadi rumah kediaman Laksamana Tadashi Maeda, setelah Jepang menguasai Indonesia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Kemdikbud,BPK
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com