KOMPAS.com - Politik Bumi Hangus merupakan salah satu strategi militer yang sudah digunakan sejak peperangan zaman dahulu.
Taktik politik bumi hangus dilakukan untuk mengusir musuh atau mengagalkan serangan yang akan dilakukan.
Makna politik bumi hangus adalah strategi militer yang bertujuan untuk menghancurkan apapun yang mungkin berguna untuk musuh.
Baca juga: Devide et Impera: Asal-usul dan Upaya-upayanya di Nusantara
Strategi militer bumi hangus sudah dilakukan sejak masa peperangan kuno.
Taktik bumi hangus ini digunakan untuk menghancurkan aset apa pun yang dapat digunakan oleh musuh, biasanya mencakup senjata, kendaraan, situs komunikasi, dan industri yang jelas atau manufaktur.
Praktik ini dapat dilakukan oleh militer di wilayah musuh atau wilayah tempat asalnya sendiri pada saat negara atau daerah sedang diserbu oleh musuh.
Salah satu sejarah dari taktik bumi hangus yaitu pada saat Perang Saudara Amerika yang dilakukan oleh William Tecumseh Sherman's March to the Sea.
Selain Perang Saudara Amerika, taktik bumi hangus juga diterapkan pada perang sebagai berikut:
Peperangan Kuno
Peperangan pasca-klasik
Era Modern Awal
Abad ke-19
Abad ke-20
Abad ke-21
Baca juga: Abris Sous Roche: Pengertian, Fungsi, dan Lokasi Penemuan
Larangan
Meskipun taktik tersebut sudah beberapa kali diterapkan, ternyata terdapat beberapa larangan di dalamnya yang tertulis di Pasal 54 Ayat 2 Protokol Tambahan I Konvensi Jenewa 1977.
Isinya secara lengkap sebagai berikut:
Larangan-larangan tersebut juga tidak boleh dimanfaatkan oleh lawan, sebagai berikut:
Dalam pasal tersebut sudah jelas menegaskan bahwa taktik bumi hangus dilarang untuk diterapkan pada kondisi apapun.
Baca juga: Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat
Taktik bumi hangus juga pernah digunakan di Indonesia, salah satunya dalam peristiwa Bandung Lautan Api.
Peristiwa Bandung Lautan Api merupakan peristiwa kebakaran besar di Bandung, Jawa Barat pada 23 Maret 1946.
Hanya dalam kurun waktu tujuh jam, terdapat 200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka dan meningggalkan kota menuju Bandung Selatan.
Tindakan tersebut dilakukan demi mencegah tentara Sekutu dan NICA Belanda memanfaatkan Kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.
Taktik bumi hangus dimulai saat tentara Sekutu yang diboncengi NICA, KNIL, dan RAPWI datang untuk membatalkan kemerdekaan Indonesia.
Kemudian pasukan Inggris dari Brigade MacDonald datang dan menuntut agar semua senjata api yang ada di tangan penduduk diserahkan kepada mereka, kecuali TKR.
Akibatnya, bentrokan bersenjata antara Inggris dan TKR terjadi.
Peperangan menjadi semakin menegangkan saat tentara Sekutu memberikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat agar Bandung Utara dikosongkan oleh penduduk Indonesia.
Hal ini pun mendorong para Tentara Republik Indonesia untuk melakukan taktik bumi hangus.
Masyarakat Bandung secara serentak membakar Kota Bandung dan meninggalkannya agar Bandung tidak dimanfaatkan oleh pihak Sekutu dan NICA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.