Ciri umum periode ini adalah masyarakatnya menggunakan perkakas dari perunggu, meskipun tempat dan waktu pengenalannya tidaklah bersamaan.
Hasil-hasil kebudayaan Zaman Perunggu diantaranya:
1. Nekara
Nekara adalah semacam berumbung dari perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atasnya tertutup.
Ada juga yang mengatakan bahwa nekara seperti dandang terbalik.
Nekara umumnya digunakan dalam upacara keagamaan, seperti contohnya dalam ritual pemanggilan hujan.
Nekara banyak ditemukan di Sumatera, Bali, Sumbawa, Roti, Selayar, Leti, dan kepulauan Kei.
Di Alor, juga terdapat nekara yang disebut Moko karena ukurannya lebih kecil daripada di tempat lain.
Sementara di Bali pernah ditemukan nekara dalam ukuran yang sangat besar.
Baca juga: Zaman Megalitikum: Peninggalan, Sejarah, Ciri, dan Kepercayaan
2. Kapak Corong
Kapak corong juga dikenal sebagai kapak perunggu atau kapak sepatu, yang banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah dan Selatan, dan di Pulau Selayar.
Bentuknya bermacam-macam, ada yang besar dan diberi hiasan, pendek dan lebar, bulat, dan ada pula yang berukuran kecil.
Sedangkan kapak corong yang panjang di salah satu sisinya disebut sebagai candrasa.
Kapak corong dan candrasa umumnya digunakan dalam upacara keagamaan serta perkakas rumah tangga.
3. Arca Perunggu