Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kaitan Gerakan Pembaruan dengan Munculnya Organisasi Islam di Indonesia

KOMPAS.com - Gerakan pembaruan Islam adalah suatu gerakan untuk kembali pada Al Quran dan hadis dengan cara rasionalisasi serta penggunaan ilmu-ilmu modern yang relevan.

Gerakan ini muncul pada abad ke-19, setelah Islam mengalami kemunduran selama tahun 1250 hingga 1800.

Gerakan pembaruan Islam muncul dari kesadaran para ulama yang dihadapkan pada kenyataan bahwa bangsa Barat mengalami kemajuan peradaban yang luar biasa.

Kemajuan dunia Barat mendorong para pemuka agama Islam untuk meningkatkan mutu dan kekuatan sesuai dengan perkembangan baru supaya dapat meraih kembali kejayaan Islam.

Lantas, apa keterkaitan gerakan pembaruan Islam dengan berdirinya organisasi Islam di Indonesia?

Gerakan pembaruan Islam dan berdirinya organisasi Islam

Semangat utama gerakan pembaruan Islam adalah menjadikan Islam terintegrasi ke dalam kehidupan modern, yang mengemban cita-cita kemajuan bagi pemeluknya.

Keterkaitan gerakan pembaruan Islam dengan berdirinya organisasi Islam di Indonesia adalah, gerakan pembaruan Islam di dunia mendorong berdirinya organisasi Islam di Indonesia.

Dalam konteks global, beberapa tokoh yang disebut sebagai pelopor gerakan pembaruan Islam antara lain, Jamaluddin al-Afghani dari Afghanistan dan Muhammad Abduh dari Mesir.

Jamaluddin al-Afghani memiliki pemikiran unik dalam menanggapi dominasi Barat terhadap Islam.

Ia juga menyerukan ide Pan Islamisme, yang bertujuan menyatukan dunia Islam, memperbaiki kondisi politik dan sosial, serta menyebarkan pemahaman agama yang benar di kalangan generasi muda.

Al-Afghani sering memikirkan dua masalah yang dianggap sangat vital, yaitu mundurnya umat Islam dan penetrasi Barat ke tubuh umat Islam.

Dalam pengembaraannya dari satu negeri ke negeri lain selama abad ke-19, Al-Afghani bisa menyimpulkan penyakit kronis yang menggerogoti umat Islam, salah satunya adalah kolonialisme dan imperialisme bangsa Barat.

Ia mengingatkan para muslim supaya bangkit dan bersatu, melawan imperialisme bangsa-bangsa Barat.

Pemikiran Jamaluddin Al-Afghani turut menyadarkan beberapa reformis di Indonesia, yang saat itu juga masih berada di bawah kolonialisme Belanda.

Para reformis Islam kemudian bangkit dan pada perkembangannya mendirikan organisasi-organisasi Islam di Indonesia.

Tokoh-tokoh agama Islam, yang juga terinspirasi dari gerakan revolusi Islam di Timur Tengah, memiliki keinginan untuk melawan penjajahan melalui program-program politik, sosial serta pendidikan.

Di Indonesia, gerakan pembaruan Islam menguat pada awal abad ke-20. Hal ini seiring dengan perubahan-perubahan sosial yang terjadi akibat modernisasi, terutama berkembang di wilayah perkotaan, seperti Yogyakarta, Padang, dan Palembang.

Munculnya organisasi Islam di Indonesia

Berikut ini beberapa organisasi Islam yang muncul di Indonesia akibat pengaruh dari gerakan pembaruan Islam.

Sarekat Islam (SI)

Sarekat Islam bermula dari Sarekat Dagang Islam (SDI), yang didirikan oleh KH Samanhudi pada 16 Oktober 1905.

Organisasi ini bertujuan untuk menyatukan para pedagang Islam untuk bersatu menghadapi dominasi perdagangan yang dilakukan etnis Tionghoa.

SDI juga bertujuan memajukan kesejahteraan para pedagang Islam pribumi. Pada 1912, SDI berubah nama menjadi Sarekat Islam (SI), di bawah kepemimpinan HOS Tjokroaminoto.

Perubahan nama SDI menjadi Sarekat Islam bertujuan agar tidak hanya menjadi organisasi antarpedagang Islam saja, melainkan juga terbuka bagi umat Islam Indonesia.

HOS Tjokroaminoto membawa SI menjadi sebuah organisasi pergerakan Islam yang revolusioner, dibuktikan dengan getolnya SI dalam menyuarakan semangat Islam sebagai bentuk perjuangan anti kolonialisme dan imperialisme pemerintah Hindia Belanda.

SI berhasil mendapat perhatian masyarakat, terutama masyarakat pedesaan dan pedalaman.

Bahkan anggota SI tersebar di berbagai wilayah, seperti Sumatera, Maluku, dan Sulawesi.

Muhammadiyah

Muhammadiyah merupakan organisasi pergerakan Islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912.

Organisasi yang didirikan di Yogyakarta ini masih eksis dan menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Ahmad Dahlan menggagas Muhammadiyah atas dasar keprihatinannya memandang masyarakat Islam di Jawa yang terpaku pada amalan-amalan bersifat mistik.

Tidak hanya itu, berdirinya Muhammadiyah juga bertujuan untuk reformulasi doktrin Islam dengan alam dan pikiran modern.

Gagasan pembaruan Ahmad Dahlan didapatkan dari para gurunya, yakni ulama Islam di Mekkah.

Setelah kembali dari Mekkah untuk menunaikan ibadah haji pada 1904, Ahmad Dahlan mulai melaksanakan pembaruan Islam kepada masyarakat sekitarnya di Yogyakarta.

Awalnya, gagasan Ahmad Dahlan ditolak. Dengan ketekunan dan kesabarannya, pembaruan Islam mulai diterima oleh keluarga serta orang-orang terdekatnya.

Profesinya sebagai pedagang juga membantunya untuk menyebarkan gagasannya ke berbagai daerah di Indonesia.

Nahdlatul Ulama

Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi Islam yang lahir karena banyaknya perbedaan ideologi dan arah politik dalam Islam di Indonesia.

NU menjadi representasi ulama tradisionalis yang mendapatkan bimbingan ideologis dari ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah.

NU didirikan di Surabaya pada 31 Januari 1926, atas gagasan kelompok ulama seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahab Chasbullah, serta ulama lain.

Melansir laman NU Online, berdirinya NU diawali oleh hadirnya mazhab Wahabi oleh Raja Ibnu Saud yang ingin menghancurkan peninggalan-peninggalan sejarah Islam karena banyak dikunjungi dan dianggap sebagai bid’ah.

Hal itu ditanggapi oleh kaum Islam modernis di Indonesia, umumnya dari organisasi seperti Muhammadiyah dan Partai Syarikat Islam Indonesia yang dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto.

Ulama pesantren yang membela keragaman, menolak untuk menghancurkan warisan tersebut.

Akibatnya, ulama dari kalangan pesantren dikeluarkan dari anggota Kongres Al Islam di Yogyakarta pada 1925.

Mereka juga tidak dilibatkan dalam delegasi Muktamar ‘Alam Islami (Kongres Islam Internasional ) yang diselenggarakan di Mekkah untuk mengesahkan keputusan tersebut.

Para ulama kalangan pesantren akhirnya membuat delegasi sendiri yang tergabung dengan Komite Hijaz dan mendesak agar Raja Ibnu Saud membatalkan niatnya untuk menghancurkan warisan-warisan Islam.

Akhirnya, Raja Saud membatalkan niatnya, dan menjadikan Mekkah sebagai wilayah Islam yang bebas menjalankan syariat Islam sesuai dengan mazhab masing-masing.

Sejak itu, dibentuklah organisasi khusus yang lebih sistematis untuk menghadapi tantangan modernitas di masa depan, yakni NU yang diketuai oleh KH Hasyim Asyari.

NU mempunyai sumbangsih yang besar terhadap pendidikan, sosial, dan politik di Indonesia.

NU juga berperan aktif dalam melawan kolonialisme yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda, khususnya dalam menanamkan semangat nasionalisme kepada rakyat Indonesia untuk menghadapi kolonialisme.

Referensi:

  • Ricklefs, M. C. (2008). Sejarah Indonesia modern 1200-2004.
  • Novi Zahra dan Fatimah Fatimah. (2023). Konsep Pan-Islamisme Menurut Pemikiran Jamaluddin Al-Afgani dalam Perkembangan Partai Politik di Indonesia. Jurnal Educatio (Jurnal Pendidikan Indonesia), 9(1).

https://www.kompas.com/stori/read/2024/03/21/170000179/kaitan-gerakan-pembaruan-dengan-munculnya-organisasi-islam-di-indonesia

Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke