Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Majapahit

Letak Kerajaan Majapahit berada di wilayah Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.

Sejarah Kerajaan Majapahit tidak lepas dari runtuhnya Kerajaan Singasari, yang berpusat di wilayah Malang.

Berikut ini latar belakang berdirinya Kerajaan Majapahit.

Berdirinya Kerajaan Majapahit di Jawa Timur

Latar belakang berdirinya Kerajaaan Majapahit adalah keinginan Raden Wijaya untuk merebut kembali kekuasaan nenek moyangnya dari tangan Jayakatwang.

Raden Wijaya merupakan keturunan langsung dari Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari.

Ayah Raden Wijaya bernama Dyah Lembu Tal, cicit Mahisa Wong Teleng, yang tidak lain adalah anak Ken Arok dan Ken Dedes.

Dari genealoginya, Raden Wijaya juga masih keponakan Kertanegara, raja terakhir Singasari. Ia bahkan diambil menantu oleh Raja Kertanegara.

Pada pertengahan 1292, Kerajaan Singasari diserang oleh Jayakatwang, raja bawahan di Kediri.

Saat itu, Raden Wijaya ditunjuk oleh Raja Kertanegara untuk memimpin pasukan Singasari melawan pasukan Jayakatwang yang datang dari arah utara.

Akibat serangan Jayakatwang, Raja Kertanegara gugur dan Kerajaan Singasari pun runtuh.

Berakhirnya riwayat Kerajaan Singasari memaksa Raden Wijaya melarikan diri. Kendati demikian, ia bertekad untuk kembali dan menghidupkan kerajaan leluhurnya.

Kisah Raden Wijaya melarikan diri dari kejaran pasukan Jayakatwang terdapat dalam Prasasti Kudadu, yang dikeluarkan pada 11 September 1294.

Prasasti Kudadu berisi pemberian anugerah kepada pejabat desa Kudadu, yang telah melindungi Raden Wijaya semasa belum menjadi raja, tepatnya ketika Kerajaan Singasari runtuh akibat serangan Jayakatwang.

Selama dalam pelarian, Raden Wijaya dilindungi oleh pasukannya yang tersisa dan dibantu oleh beberapa orang kepercayaannya menyusun strategi untuk merebut kembali kekuasaan nenek moyangnya dari tangan Jayakatwang.

Dengan bantuan Arya Wiraraja, Raden Wijaya mendapatkan kepercayaan dari Jayakatwang, setelah berpura-pura menyerahkan diri.

Ketika kepercayaan didapat, Raden Wijaya meminta daerah hutan Tarik untuk dibuka menjadi desa.

Dalihnya, desa tersebut akan dijadikan pertahanan terdepan dalam menghadapi serangan musuh yang datang dari Sungai Brantas.

Setelah permintaannya dikabulkan, Raden Wijaya membuka daerah Tarik menjadi desa dengan nama Majapahit.

Pada awal 1293, datang tentara Kubhilai Khan dari Mongol, yang sebenarnya dikirim ke Jawa Timur untuk menyerang Raja Kertanegara karena telah menganiaya seorang utusan dari Mongol.

Raden Wijaya menipu mereka dengan mengatakan bahwa Jayakatwang adalah pengganti Raja Kertanegara.

Raden Wijaya juga mengaku bersedia tunduk di bawah kekuasaan kaisar dan mau menggabungkan diri dengan pasukannya untuk menggempur Jayakatwang.

Penyerahan Raden Wijaya pun diterima dengan senang hati oleh panglima pasukan Mongol.

Pada sekitar Maret 1293, pasukan Mongol diadu dengan pasukan Jayakatwang.

Dalam hitungan hari, pasukan Mongol berhasil membuat Jayakatwang menyerahkan diri.

Saat itu, Raden Wijaya telah kembali ke Majapahit dan mengaku akan mempersiapkan upeti untuk kaisar.

Dengan tipu muslihat, Raden Wijaya balik menyerang pasukan Mongol hingga menewaskan 3.000 tentara. Sisa pasukan Mongol pun terpaksa lari meninggalkan Pulau Jawa.

Setelah kekuasaan Jayakatwang runtuh dan tentara Mongol pergi dari Jawa, Raden Wijaya menobatkan diri sebagai raja Majapahit.

Penobatan Raden Wijaya terjadi pada tanggal 10 November 1293, yang menandai berdirinya Kerajaan Majapahit di Mojokerto, Jawa Timur.

https://www.kompas.com/stori/read/2024/02/11/180000779/latar-belakang-berdirinya-kerajaan-majapahit

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke