Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Peninggalan Zaman Megalitikum dan Fungsinya

Selain menghasilkan benda kebudayaan yang berukuran besar, ciri-ciri Zaman Megalitikum yang penting adalah masyarakatnya telah mengenal kepercayaan, meskipun masih dalam tingkat awal, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang.

Hasil budaya zaman Megalitikum umumnya berkaitan dengan sistem kepercayaan masyarakatnya.

Berikut ini tujuh hasil budaya Megalitikum dan fungsinya.

Menhir

Menhir atau batu tegak adalah batu alam yang telah dibentuk untuk keperluan pemujaan atau untuk tanda penguburan.

Ukuran dan bentuk menhir bisa sangat bervariasi, tetapi sering kali berbentuk meruncing ke arah atas.

Dalam kepercayaan animisme, menhir adalah alat pengikat antara arwah nenek moyang dengan anak cucunya. Sehingga melalui tugu batu ini, mereka memuja arwah nenek moyangnya.

Fungsi benda peninggalan zaman Megalitikum ini yakni sebagai tempat untuk meletakkan sesaji, yang akan dipersembahkan kepada arwah nenek moyang dan untuk peribadatan.

Ada kalanya, ruang di bawah dolmen digunakan sebagai tempat meletakkan jenazah agar tidak dimangsa binatang buas.

Oleh masyarakat praaksara, sarkofagus kerap dianggap sebagai "perahu roh", yang akan membawa roh berlayar ke dunia roh.

Waruga

Waruga adalah bentuk kuburan kuno yang terbuat dari dua batu berbentuk segitiga dan kotak.
Bangunan Megalitik yang berbentuk menyerupai rumah ini banyak ditemukan di Minahasa, Sulawesi Utara.

Fungsi waruga pada awalnya adalah sebagai makam dan ritual kepercayaan animisme atau dinamisme.

Waruga juga menjadi simbol seni dari masyarakat Minahasa yang kini digunakan sebagai wisata edukasi dan kebudayaan.

Papan batu tersebut berjumlah enam buah dan disertai tutup, yang disusun langsung di dalam lubang yang telah disiapkan lebih dulu.

Biasanya, di dalam peti kubur batu juga ditemukan rangka manusia yang sudah rusak beserta alat-alat perunggu atau barang yang dibawa saat jasad dikebumikan.

Bentuk punden berundak biasanya terdiri dari tiga susunan bertingkat dengan susunan batu-batuan dan setiap susunannya memiliki makna.

Arca batu

Arca batu, yaitu pahatan berbentuk manusia atau binatang yang dipercaya sebagai wujud dari nenek moyang.

Arca batu biasanya berbentuk monyet, gajah, harimau, hingga wujud seorang lelaki yang bertutup kepala dan bermata bulat yang menonjol.

Arca-arca tersebut memakai gelang, kalung, dan pedang pendek yang tergantung di pinggang.

Di Indonesia, alat zaman Megalitikum ini ditemukan tersebar di berbagai daerah di Sumatera Selatan.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/12/08/190000279/7-peninggalan-zaman-megalitikum-dan-fungsinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke