Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penemuan-Penemuan yang Tercipta dari Ketidaksengajaan

Namun, bagaimana jika penemuan tersebut bukan hasil dari perencanaan, melainkan muncul secara kebetulan?

Berikut ini penemuan-penemuan luar biasa yang tercipta dari ketidaksengajaan:

Korek api

Menurut Charles Darwin, api adalah pencapaian terbesar manusia setelah bahasa.

Sejak belajar membuat api, manusia selalu berusaha mencari cara untuk meningkatkan proses pembuatan api.

Sebelum penemuan korek, api umumnya dibuat dengan batu flint dan besi atau bor tangan.

Kemudian pada 1828, ditemukan korek api tradisional yang masih mengandalkan bahan kimia dan berisi vial kaca berisi asam sulfat dibungkus dalam kertas, seperti korek prometheus.

Korek api ini dinyalakan dengan cara menghancurkan vial kaca.

Darwin adalah penggemar korek api ini. Ia suka menghibur orang lain dengan mengigit korek api untuk menyalakannya.

Namun, dari segi keamanan korek ini tidak cukup aman karena mengandung asam sulfat yang sangat korosif dan berbahaya bagi kesehatan.

Pada saat yang sama, seorang apoteker Inggris bernama John Walker sedang bereksperimen dengan bahan kimia.

Saat ia mencoba membersihkan ujung stik tersebut dengan menggaruknya di sepanjang tepi perapian laboratorium, terjadi sesuatu yang mengejutkan.

Stik tersebut tiba-tiba terbakar dan menyalah api.

Walker menyadari bahwa reaksi gesekan stik dengan permukaan kasar kertas pasir di sekitarnya telah memicu percikan api.

Inilah saat penemuan korek api modern pertama kali terjadi.

John Walker merancang korek api yang terbuat dari stik karton yang dilapisi campuran tersebut.

Ketika stik digosokkan ke atas permukaan kasar seperti kertas pasir, gesekan tersebut memicu reaksi yang menyebabkan api muncul.

Pada 1827, ia mulai menjual congreves di apoteknya yang dinamai untuk menghormati penemu jenis roket tertentu.

Congreve milik Walker adalah stik karton dilapisi campuran kalium klorat dan antimon sulfida, yang akan menyala ketika digoreskan melawan selembar kertas pasir.

Meskipun penemuan Walker segera populer, ia memilih untuk tidak mematenkannya.

Akibatnya, orang lain meniru desainnya dan mulai menjual versi-versi mereka sendiri sehingga mengaburkan peran Walker sebagai penemu.

Baru setelah kematiannya pada 1859, ia diakui sebagai pencipta korek api gesek pertama.

Detektor asap

Sejak penemuan pertamanya, detektor asap telah menyelamatkan jutaan nyawa dan mengurangi risiko kematian akibat kebakaran.

Untuk itu, kita perlu berterima kasih kepada fisikawan Swiss bernama Walter Jaeger.

Pada 1930-an, Jaeger berusaha untuk menciptakan sensor yang dapat mendeteksi gas beracun.

Namun, perangkatnya justru mendeteksi asap dari rokoknya sendiri.

Penemuan ini yang kemudian mengarah pada penemuan detektor asap modern.

Pada 1950, detektor asap mulai digunakan, terutama di ruang industri.

Namun, pada awalnya, biaya pembuatan dan instalasi detektor asap masih tinggi sehingga penggunaannya masih terbatas.

Hal ini kemudian berubah pada 1970-an ketika kemajuan teknologi menghasilkan perangkat yang lebih ekonomis.

Biaya produksi yang lebih rendah membuat detektor asap lebih terjangkau dan akibatnya lebih dari 12 juta detektor asap terjual pada 1977.

Penisilin

Antibiotik pertama di dunia yang telah mencegah jutaan kematian akibat infeksi dan penyakit adalah hasil tak disengaja dari ruang kerja Alexander Fleming.

Pada 1928, seorang ilmuwan bernama Alexander Fleming di London pulang dari liburan dan menemukan hal yang mengejutkan di laboratoriumnya.

Salah satu cawan petri di labnya tiba-tiba memiliki jamur yang tumbuh di dalamnya.

Setelah pemeriksaan lebih lanjut, dia melihat bahwa area di sekitar jamur itu bebas dari bakteri.

Fleming memberi nama cairan jamur yang mampu membunuh bakteri ini sebagai penisilin. Namanya diambil dari spesies jamur yang ditemukan, yaitu Penicillium notatum.

Ia juga menerbitkan makalah mengenai penemuan ini pada 1929.

Sepuluh tahun kemudian, ahli kimia di Universitas Oxford membaca makalah Fleming dan mengambil proyek untuk mengubah penisilin menjadi obat yang dapat digunakan.

Obat ini pertama kali diuji pada seorang pasien pada 1940 dan penggunaan secara luas dimulai pada 1942.

Saat ini, penisilin adalah antibiotik yang paling sering digunakan di dunia.

Referensi:

  • Crass, M. F. (1941). A history of the match industry. Journal of Chemical Education, 18(6), 277.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/10/28/130000479/penemuan-penemuan-yang-tercipta-dari-ketidaksengajaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke