Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Isi Perjanjian Saragosa dan Tordesillas

Lahirnya perjanjian Tordesillas didorong oleh terjadinya perselisihan antara dua kekuatan besar Eropa, yaitu Portugis dan Spanyol pada abad ke-15 hingga abad ke-16.

Sama halnya dengan perjanjian Saragosa yang dibentuk akibat adanya persaingan antara Portugis dan Spanyol pada abad ke-16.

Kedua perjanjian ini dapat dibedakan dari isinya.

Apa isi perjanjian Saragosa dan perjanjian Tordesillas?

Isi Perjanjian Tordesillas

Apabila dilihat dari waktunya, Perjanjian Tordesillas lebih dulu dibuat sebelum Perjanjian Saragosa.

Isi Perjanjian Tordesillas adalah pembagian dunia lewat garis demarkasi.

Garis lurus ditarik dari Kutub Utara ke Kutub Selatan sekitar 100 league (setara 320 mil) dari barat Kepulauan Tanjung Verde.

Spanyol berkuasa atas tanah di sisi barat garis, sedangkan Portugis berkuasa di sisi timur.

Lewat Perjanjian Tordesillas, Portugis berkuasa atas Brasil selama 300 tahun lamanya.

Selain itu, Perjanjian Tordesillas juga membuat pelaut Portugis berlayar ke timur, mengitari pantai barat Afrika.

Isi Perjanjian Saragosa

Isi Perjanjian Saragosa adalah garis demarkasi sekitar 297,5 leagues (952 mil laut) dari Maluku.

Lewat perjanjian ini, Portugis berkuasa atas semua benua dan laut di barat garis itu, termasuk wilayah Asia dan kepulauan-kepulauan yang ditemukan.

Sementara itu, Spanyol berkuasa atas Samudra Pasifik.

Lahirnya Perjanjian Saragosa bermula saat Spanyol tiba di Maluku pada 1521 setelah sebelumnya menemukan Filipina.

Namun, sebelum Spanyol datang, Maluku sudah lebih dulu ditemukan oleh Portugis pada 1512.

Portugis kemudian segera bersekutu dengan Ternate, kerajaan setempat dan membangun benteng di sana.

Akan tetapi, kedatangan Spanyol saat itu membuat Portugis merasa terancam.

Sebab, Portugis tengah memonopoli perdagangan di Maluku.

Alhasil, Portugis dan Spanyol saling bersaing dan berperang selama hampir satu dekade.

Spanyol bersekutu dengan Tidore, sedangkan Portugis bersekutu dengan Ternate.

Sepanjang tahun 1525 hingga 1528, baik Spanyol maupun Portugis, sudah berupaya untuk menyelesaikan perselisihan mereka.

Portugis dan Spanyol saling mengirimkan astronom, kartograf, navigator, dan ahli matematika untuk membagi Maluku.

Dari upaya inilah kemudian lahir Perjanjian Saragosa.

Adapun dampak dari Perjanjian Saragosa adalah:

  • Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan kegiatannya di Filipina
  • Portugis tetap berdagang di Maluku

Pada akhirnya, Spanyol hengkang dari Maluku dan Portugis dapat kembali memonopoli perdagangan di Maluku.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/09/01/160000679/isi-perjanjian-saragosa-dan-tordesillas-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke