Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hubungan Kerajaan Funan dan Sriwijaya

Catatan-catatan sejarah menyebut bahwa Kerajaan Funan, sama halnya dengan Sriwjaya, merupakan kerajaan maritim yang mashyur.

Meski dua kerajaan ini tidak memiliki hubungan langsung, runtuhnya Kerajaan Funan menjadi salah satu faktor kemajuan Kerajaan Sriwijaya.

Mengapa runtuhnya Kerajaan Funan menjadi salah satu faktor pendukung berkembangnya Kerajaan Sriwijaya?

Runtuhnya Funan, perkembangan Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Funan berdiri antara abad pertama hingga abad ke-6.

Melansir Britannica, wilayah Kerajaan Funan meliputi negara Vietnam, Thailand, dan Kamboja saat ini.

Kerajaan Funan mencapai puncak kejayaan pada abad ke-3 berkat mengandalkan perekonomiannya pada sektor pertanian dan perdagangan.

Untuk memaksimalkan potensi kemaritimannya, raja Funan juga memperkuat angkatan laut kerajaan.

Kerajaan Funan diriwayatkan memiliki hubungan dagang dengan India dan China.

Para pedagang dari India dan China biasanya berhenti atau transit di Funan untuk menukarkan sutra dan barang-barang logam yang mereka bawa, dengan rempah-rempah, kayu manis, gading, dan emas.

Letak Kerajaan Funan memang sangat strategis, berada di jalur perdagangan yang menghubungkan India dan China.

Bahkan di situs-situs kerajaan ini juga ditemukan benda-benda dari masa Romawi Kuno dan Dinasti Sasaniyah yang pernah berdiri di Persia.

Untuk menjaga monopoli perdagangan di wilayahnya, penguasa Funan mempererat hubungannya dengan India dan China, dengan mengirim upeti secara rutin.

Ironisnya, budaya maritim tidak hanya mengantarkan Kerajaan Funan pada kejayaannya, tetapi pada keruntuhannya pada abad ke-6.

Kehidupan perdagangan di Funan merosot ketika kegiatan dagang mulai bergeser ke wilayah Sumatera.

Rute perdagangan di Asia Tenggara juga diambil alih langsung oleh China, yang membuat perekonomian Kerajaan Funan semakin tidak stabil.

Karena alasan-alasan itulah, Kerajaan Funan runtuh pada pertengahan abad ke-6.

Pada pertengahan abad ke-7, berdiri Kerajaan Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan.

Kerajaan ini berkembang pesat setelah memanfaatkan potensi kemaritimannya.

Seperti halnya Kerajaan Funan, Sriwijaya juga berdiri di lokasi yang strategis, yakni dekat dengan Selat Malaka, yang merupakan urat nadi perdagangan di Asia Tenggara.

Ramainya lalu-lintas perdagangan di Selat Malaka dengan sendirinya memengaruhi pelabuhan-pelabuhan di Pulau Sumatera, yang kemudian dikuasai Sriwijaya.

Dari situlah, Sriwijaya tumbuh kuat dan memiliki peran besar dalam perdagangan nasional dan internasional.

Kerajaan Sriwijaya tercatat sangat aktif melakukan transaksi perdagangan antarpulau Nusantara dan dengan negeri-negeri asing seperti China, India, Myanmar, Kamboja, Filipina, Persia, dan Arab.

Dapat dikatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya lebih leluasa menguasai perdagangan di Asia Tenggara karena Kerajaan Funan telah runtuh.

Itulah mengapa runtuhnya Kerajaan Funan mengakibatkan kemajuan pada perekonomian dan perdagangan di Sriwijaya.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/08/29/090000379/hubungan-kerajaan-funan-dan-sriwijaya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke