Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Manusia Purba Memilih Tinggal di Tepi Pantai

Seiring waktu, mereka mulai memiliki keinginan untuk hidup menetap, tetapi hanya sementara.

Pola hunian masyarakat purba memiliki dua ciri khas, yakni kedekatan dengan sumber air dan kehidupan di alam terbuka.

Selain mendiami gua-gua alam di dalam hutan, ada juga kelompok manusia yang bertempat tinggal di tepi pantai.

Apa alasan bagi manusia purba memilih tinggal di tepi pantai?

Alasan manusia purba tinggal di tepi pantai

Alasan bagi manusia purba memilih tinggal di tepi pantai adalah dekat dengan sumber makanan.

Meski air laut tidak dapat dikonsumsi, hidup di tepi pantai menyediakan bahan pangan yang melimpah bagi manusia purba.

Mata pencarian masyarakat pantai adalah mengolah hasil biota laut seperti kerang, siput, dan berbagai jenis ikan.

Bahan-bahan tersebut juga sangat mudah diolah dengan kemampuan manusia purba saat itu yang masih terbatas.

Itulah mengapa manusia purba pada umumnya bertempat tinggal di tepi pantai.

Salah satu bukti bahwa manusia purba pernah bertempat tinggal di tepi pantai adalah kjokkenmoddinger.

Kjokkenmoddinger adalah tumpukan sampah dapur berupa kulit siput dan kerang yang menggunung dan tingginya bisa mencapai 7 meter.

Kjokkenmoddinger merupakan hasil dari sisa-sisa makanan masyarakat purba yang tinggal di tepi pantai, yang terus menumpuk selama ribuan tahun.

Di Indonesia, peninggalan manusia purba ini ditemukan di sepanjang pantai timur Sumatera, antara Langsa di Aceh hingga Medan.

Diduga, kjokkenmoddinger telah menumpuk dari generasi ke generasi karena masyarakatnya mulai menetap di gua-gua yang disebut sebagai abris sous roche, yang berada di sekitar pantai.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/08/18/130000579/alasan-manusia-purba-memilih-tinggal-di-tepi-pantai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke