Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perjalanan Bartolomeu Dias Sampai ke Tanjung Harapan

Bartolomeu Dias menemukan Tanjung Harapan di Afrika pada Mei 1488.

Saat itu, Bartholomeus Diaz melakukan ekspedisi di bawah perintah Raja John II dari Portugal.

Tujuan Bartholomeus Diaz melakukan penjelajahan adalah menemukan rute perdagangan baru ke Asia melalui ujung selatan Afrika.

Selain itu, ia ditugaskan oleh raja untuk mencari Prester John, yang diyakini sebagai penguasa Kristen yang kuat di luar Eropa, mungkin di pedalaman Afrika.

Lantas, bagaimana perjalanan Bartholomeus Diaz menjelajah samudra hingga sampai ke Tanjung Harapan?

Rute Bartholomeuz Dias ke Tanjung Harapan

Penemuan Tanjung Harapan oleh Bartolomeu Dias didapatkan dari sejarawan abad ke-16, Joao de Barros.

Bartolomeu Dias adalah seorang kesatria istana kerajaan Portugal yang dikenal ahli berlayar dan tergabung dalam pasukan perang Saint Christopher.

Pada 10 Oktober 1486, ia ditunjuk oleh Raja John II dari Portugal sebagai kepala ekspedisi untuk menemukan rute perdagangan baru ke Asia.

Untuk menjalankan tugasnya, Dias dibekali dua kapal besar yang masing-masing seberat 50 ton dan satu kapal pengangkut persediaan.

Dias juga merekrut beberapa pelaut terkenal, termasuk Pero de Alenquer dan Joao de Santiago.

Pada sekitar Juli atau Agustus 1487, Bartolomeu Dias bertolak dari Lisabon dengan tiga kapal dan memulai pelayarannya.

Rute perjalanan Bartholomeus Diaz mengikuti rute penjelajah Portugis abad ke-15, Diogo Cao, yang telah menyusuri pantai Afrika hingga Namibia.

Rombongan Dias juga membawa enam orang Afrika yang dibawa ke Portugal oleh penjelajah sebelumnya.

Dalam perjalanannya, enam orang tersebut diturunkan satu per satu di beberapa pelabuhan di sepanjang garis pantai Afrika agar dapat menceritakan kemegahan kerajaan bangsa Portugis dan mencari tahu keberadaan Prester John.

Selain itu, di tempat-tempat pendaratan yang dianggap penting, Dias akan menancapkan padrao (pilar batu berukir) untuk menandai pencapaian bangsanya.

Ketika berlabuh di tempat yang sekarang dikenal sebagai Porto Alexandre, Angola, Dias meninggalkan kapal persediaan agar dapat menyiapkan perbekalan untuk perjalanan pulang ke Portugal.

Pada Desember 1487, Dias telah sampai di Walvis Bay (Namibia) dan melewati titik terjauh yang pernah dicapai oleh Diogo Cao.

Tidak lama kemudian, ekspedisi Dias mencapai ujung selatan Afrika dan terus melanjutkan perjalanannya ke arah timur.

Pada titik itu, Dias menyadari bahwa rombongannya telah berhasil memenuhi tugas raja, yakni mengitari tanjung selatan Afrika.

Ekspedisi Dias mencapai titik terjauhnya pada 12 Maret 1488, ketika berlabuh di Kwaaihoek, dekat muara Sungai Boesmans.

Di situlah para awak menolak untuk melanjutkan perjalanan karena khawatir persediaan makanan mereka yang semakin menipis dan kondisi kapal ada yang rusak.

Dikarenakan para awak mencapai suara bulat untuk kembali ke Portugal, Bartholomeus Diaz tidak melanjutkan perjalanannya.

Dalam perjalanan pulang inilah, Bartolomeu Dias menemukan Tanjung Harapan yang awalnya dinamai Tanjung Badai.

Bartholomeus Diaz sampai ke Tanjung Harapan pada Mei 1488.

Setelah 16 bulan perjalanan, ekspedisi Bartolomeu Dias akhirnya mendarat kembali di Lisabon pada Desember 1488 dan disambut dengan penuh kemenangan.

Penemuan Tanjung Harapan oleh Bartolomeu Dias merupakan peristiwa penting yang membuka rute laut dari Eropa ke Asia, serta membangkitkan optimisme bangsa Portugis, yang dikenal sebagai pelopor pelayaran dunia.

Bartolomeu Dias bukan hanya menjadi orang Eropa pertama yang berhasil mencapai Afrika Selatan, tetapi juga pembuka kontak antara Eropa dengan Afrika dan Timur Jauh.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/08/14/190000879/perjalanan-bartolomeu-dias-sampai-ke-tanjung-harapan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke