Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dua Tipe Nekara di Indonesia

Nekara adalah gendang perunggu berbentuk seperti dandang yang berpinggang pada bagian tengah, dengan selaput suara berupa logam atau perunggu.

Nekara umumnya dibuat pada masa praaksara, khususnya Kebudayaan Dongson yang berkembang di China Selatan dan Asia Tenggara antara 1000-500 SM.

Di Indonesia, nekara ditemukan di Pulau Sumatera hingga Papua.

Oleh para ahli, nekara yang ditemukan di Indonesia dibagi dalam dua tipe, yakni tipe Heger dan Pejeng.

Berikut penjelasan Nekara Heger dan Nekara Pejeng.

Nekara Heger

Berdasarkan penelitian para ahli, nekara tipe Heger berasal dari luar Indonesia.

Nekara Heger menjadi salah satu bukti pengaruh Kebudayaan Dongson di Indonesia.

Penamaan Nekara Heger diambil dari nama F Heger, yang mengklasifikasikan nekara ini.

Nekara secara proporsional terbagi atas tiga bagian, yait bagian atas yang menjadi bidang pukul, bagian tengah atau bagian pinggang, dan bagian bawah atau kaki yang tidak tertutup alias berongga.

Dilihat dari bentuknya, Nekara Heger cenderung lebih tambun dari nekara tipe Pejeng yang dianggap berasal dari Indonesia.

Di Asia Tenggara terdapat empat tipe Nekara Heger, yaitu tipe Heger I, II, III, dan IV.

Nekara Heger yang ditemukan di Indonesia ada dua jenis, yakni Heger I dan IV.

Sebenarnya ada pula nekara tipe Heger II yang disimpan di Istana Merdeka, tetapi para ahli menduga benda itu adalah hadiah antarnegara.

Nekara Heger ditemukan di Jambi, Bengkulu, Lampung, Bogor, Kuningan, Batang, Kendal, Semarang, Temanggung, Rembang, Tuban, Lamongan, Lombok Timur, Pulau Sangeang, Pulau Sumbawa, Pulau Rote, Pulau Alor, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Pulau Selayar, Kepulauan Maluku, dan Papua.

Nekara Pejeng

Nekara tipe Pejeng disebut-sebut sebagai nekara yang berasal dari Indonesia.

Penamaan Nekara Pejeng diambil dari nama tempat di mana nekara yang terbesar ditemukan dan disimpan sampai sekarang, yakni di Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali.

Nekara Pejeng berbentuk langsing bidang pukulnya yang menjorok keluar dari bagian bahunya.

Bagian bahunya berbentuk silinder atau lurus yang sama bentuknya dengan bagian kaki.

Selain di Bali, nekara tipe Pejeng juga ditemukan di Pulau Jawa, Lombok, dan Nusa Tenggara Timur.

Di Alor, Nusa Tenggara Timur, terkenal akan penemuan nekara tipe Pejeng berukuran lebih kecil yang disebut moko.

Nekara terbuat dari perunggu. Pada umumnya, fungsi nekara di Indonesia adalah sebagai alat musik, sarana untuk memanggil hujan, media untuk upacara keagamaan, sebagai alat pembayaran, hingga maskawin.

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia I: Zaman Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/07/31/150000579/dua-tipe-nekara-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke