Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Icarus, Tokoh Mitologi yang Mati Setelah Terbang Mendekati Matahari

Dalam mitologi Yunani, Icarus adalah tokoh yang mati setelah terbang mendekati matahari.

Icarus adalah anak Daedalus, perajin ulung yang mendesain labirin Raja Minos di Yunani.

Icarus dan Daedalus terbang menggunakan sayap yang terbuat dari lilin untuk keluar dari penjara raja.

Sayangnya, Icarus justru tidak selamat karena terbang terlalu dekat dengan matahari dan terjatuh.

Kisah Icarus dan Daedalus

Icarus adalah putra dari Daedalus dan seorang budak bernama Naukrate.

Daedalus merupakan seorang pematung, arsitek, dan perajin ulung yang keahliannya dikagumi oleh banyak kalangan.

Salah satu karya Daedalus yang paling terkenal adalah labirin di istana Raja Minos dari Kreta.

Labirin tersebut dibuat untuk mengurung Minotaur, makhluk berkepala banteng dan bertubuh laki-laki, yang tidak lain adalah putra istri Raja Minos, Pasiphae, dengan banteng Kreta.

Konon, labirin tersebut sangat rumit, bahkan Daedalus sendiri tidak bisa menemukan jalan keluarnya.

Raja Minos kemudian menggunakan Minotaur sebagai ancaman bagi Athena.

Raja Minos meminta tujuh perempuan dan laki-laki muda dari Athena sebagai upeti untuk diberikan kepada Minotaur.

Untuk menyelesaikan masalah itu, seorang pahlawan dari Athena bernama Theseus, datang ke Kreta dan membunuh Minotaur dengan bantuan Ariadne, putri Raja Minos.

Beberapa penyair kuno menyebut Daedalus juga terlibat dalam membantu Theseus dan Ariadne.

Setelah misinya selesai, Theseus dan Ariadne melarikan diri meninggalkan Kreta. Peristiwa itu membuat Raja Minos murka dan memenjarakan Daedalus di atas menara.

Namun, penyair Romawi Kuno, Ovid, dalam karyanya berjudul Metamorphoses menyebut bahwa Daedalus ingin kembali ke kampung halamannya.

Karena Raja Minos tidak ingin Daedalus pergi dari Kreta, penjara menjadi pilihannya.

Di dalam penjara, Daedalus tidak sendirian. Ia bersama putranya, Icarus, yang sangat suka bertualang.

Sayap Icarus terbuat dari apa?

Hidup di penjara bersama Icarus membuat situasi Daedalus semakin tidak mudah.

Daedalus ingin melarikan diri agar putra kesayangannya dapat menjelajahi keindahan dunia.

Sebagai perajin ulung pada masanya, Daedalus terpikir ide untuk membuat sayap agar ia dan putranya bisa lolos dari Raja Minos.

Daedalus berhasil membuat dua pasang sayap untuk dirinya dan putranya, yang terbuat dari bulu yang direkatkan dengan lilin.

Daedalus kemudian mengajari Icarus cara terbang menuju atas agar dapat melarikan diri dari istana.

Namun, Daedalus memperingatkan untuk tidak terbang terlalu dekat dengan matahari, karena bisa membuat lilin di sayap meleleh.

Di saat yang sama, mereka tidak bisa terbang terlalu rendah, karena akan menyebabkan bulunya basah oleh air laut.

Apa penyebab Icarus jatuh?

Setelah memberikan arahan, Daedalus mengajak Icarus terbang untuk meninggalkan Kreta.

Namun, Icarus terlalu bersemangat dan ceroboh, sehingga mengabaikan peringatan ayahnya.

Icarus terbang semakin tinggi dan terlalu dekat dengan matahari. Akibatnya, sayapnya mulai meleleh dan hancur karena sengatan panas matahari.

Icarus jatuh dan tenggelam ke dalam laut gelap yang ini dikenal sebagai Laut Icaria atau Ikaria di Yunani.

Jasad Icarus ditemukan oleh Daedalus mengambang di antara bulu-bulu.

Daedalus kemudian menguburkan putranya di pulau terdekat, yang saat ini dikenal sebagai Pulau Icaria di Yunani.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/07/15/150000879/icarus-tokoh-mitologi-yang-mati-setelah-terbang-mendekati-matahari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke