Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Manusia Purba di Indonesia Bertahan Hidup

Periode pertama dimulai dari masa berburu dan mengumpulkan makanan, kedua masa bercocok tanam, dan ketiga masa perundagian.

Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan

Masa hunting dan food gathering ini berlangsung lebih lama dibanding dengan masa purba lainnya.

Pola sosial manusia purba ini terbagi dalam kelompok-kelompok kecil yang hidup berpindah-pindah baik di sekitar sungai, lembah, atau goa.

Ciri khas dari periode ini, manusia benar-benar bergantung kepada persedian alam yang ada di sekitarnya.

Mereka bertahan hidup melalui upaya perburuan binatang-binatang.

Sistem ekonominya telah mengenal sistem barter. Mereka kerap melakukan barter dengan kelompok lain untuk mendapatkan sesuatu.

Ketika alam di sekitarnya telah tidak mendukung mereka untuk dapat berburu dan mengumpulkan makanan, mereka akan pindah mencari tempat lainnya.

Masa Bercocok Tanam

Masa bercocok tanam menandai berakhirnya dan berkembangnya pola hidup manusia purba sebelumnya.

Manusia pada masa ini telah mengerti cara menyediakan makanan melalui bercocok tanam dengan metode sederhana.

Metode cocok tanam ini dikenal dengan nama berhuma, yaitu membersihkan hutan dan ditanami tanaman pangan mereka.

Selain itu manusia purba pada masa ini juga telah mengenal sistem ternak. Hewan-hewan yang mereka dapatkan akan diternak oleh mereka.

Pada fase ini mereka menetap di suatu tempat meskipun sifatnya sementara, sambil memanfaatkan kesuburan tanah di tempat itu.

Ketika tanahnya dianggap tidak lagi subur untuk bercocok tanam, mereka akan berpindah ke tempat lainnya.

Masa Perundagian

Masa perundagian ditandai dengan adanya bentuk kebudayaan baru berupa terciptanya alat-alat dari logam.

Masa ini merupakan titik penting dalam perkembangan sejarah manusia purba Indonesia. Pasalnya manusia telah mengenal komunikasi antar daerah-daerah di kepulauan Indonesia.

Perkembangan lainnya adalah mulanya tercipta perkakas-perkakas yang terbuat dari bahan logam yang disesuaikan dengan kebutuhan sehari-harinya.

Perkakas dari logam ini dibentuk dalam berbagai model seperti kapak, panah, pisau potong hewan, dan alat lainnya.

Kehidupan sosialnya juga semakin berkembang yang ditandai dengan komunikasi dan perdagangan dengan sistem barter yang kian masif daripada sebelumnya.

Pada masa ini jumlah anggota setiap kelompok telah banyak yang juga dapat disebut sebagai perkampungan.

Aktivitas bercocok tanam, beternak, dan berdagang, adalah suatu sarana penting bagi manusia purba masa perundagian bertahan hidup.

Referensi:

  • Hermawan, Endang Mulyadi, dkk. (2013). IPS: Ilmu Pengetahuan Sosial, SMA Kelas X. Yudistira: Jakarta.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/07/01/060000979/cara-manusia-purba-di-indonesia-bertahan-hidup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke