Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asal-Usul Nama Kabupaten Tolitoli

Kabupaten memiliki luas areal sebesar 3,702 km², yang terdiri dari 10 Kecamatan, 73 buah desa, dan 5 Kelurahan.

Sebelum dimekarkan pada tahun 2000 menjadi dua wilayah administratif, kabupaten ini bernama Buol Tolitoli. Setelah mekar, dua suku kata nama ini dibagi menjadi dua wilayah, yaitu Kabupaten Tolitoli dan Kabupaten Buol.

Masyarakat kabupaten ini dalam interaksi sehari-harinya menggunakan bahasa Geiga yang merupakan rumpun Bahasa Tomini.

Berasal dari Nama Tiga Orang dari Kayangan

Nama Tolitoli diadopsi dari nama kerajaan yang eksis di daerah ini. Menurut kepercayaan setempat, kerajaan itu sendiri berasal dari legenda tiga orang dari kayangan.

Totolu, nama lawas Tolitoli, memiliki arti “tiga”, yang merujuk kepada tiga orang yang berasal dari kayangan.

Tiga orang kayangan yang menjelma di bumi ini bernama Tamadika Baolan, Tamadika Dei Galang, dan Boki Bulan.

Mereka menjelma rupa yang berbeda-beda, Tamadika Bulan menjelma sebagai bambu emas, Tamadika Dei Galang menjelma pucuk pohon langsat, dan Boki Bulan menjelma sejenis rotan.

Entah karena sebab apa kata Totolu kemudian berubah pelafalan menjadi Tontoli. Hal ini tercermin dalam Lange-Contract 5 juli 1858.

Lange-Contract merupakan sebuah kesepakatan antara Belanda dan Kerajaan Tolitoli yang ditandatangani oleh Dirk Francois (Belanda) dan Raja Bantilan Syafiuddin (Tolitoli).

Pada tahun 1918, nama Tontoli kembali berubah pelafalan menjadi Tolitoli yang tercermin dalam perjanjian Raja Haji Mohammad Ali dengan pemerintah Hindia Belanda.

Hingga akhirnya, kata Tolitoli kemudian menjadi nama resmi yang merujuk kepada sebuah kabupaten yang ada di Sulawesi Tengah.

Sebelum Tolitoli menjadi nama sebuah kabupaten, di wilayah ini dulunya berdiri sebuah kerajaan yang besar dan masyhur.

Kerajaan Tolitoli

Sebelum resmi menjadi sebuah pemerintahan, di Kabupaten Tolitoli dulunya telah ada sebuah pemerintahan sejak sebelum kedatangan Belanda.

Kerajaan ini dikenal dengan nama Kerajaan Tolitoli. Sebagaimana ulasan di atas, awal namanya juga merujuk kepada pelafalan awal, yaitu Totolu.

Kekuasaan di Tolitoli ini mencapai puncak kemasyurannya pada saat masuknya Islam ke Totolu pada abad ke-17 masehi.

Setelah kemerdekaan Indonesia, wilayah Tolitoli masih menerapkan sistem pemerintahan tradisional yang merujuk kepada garis keturunan raja di Tolitoli.

Pada tanggal 31 Oktober 1959, wilayah ini resmi menjadi sebuah kabupaten dengan menggabungkan kawasan Buol dan Tolitoli yang melahirkan nama Kabupaten Buol Tolitoli.

Sejak itu pemerintahan telah dijalankan secara demokrasi melalui pemilihan umum, namun Kerajaan Tolitoli masih eksis.

Kini, Buol dan Tolitoli telah telah mekar menjadi kawasan administratif sendiri-sendiri.

Referensi:

  • Nasruddin. (2016). Sejarah dan Budaya Lokal: dari Sulawesi sampai Bima. Jakarta Pusat: Gunadarma Ilmu

https://www.kompas.com/stori/read/2023/06/15/100000779/asal-usul-nama-kabupaten-tolitoli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke