Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perang Bani Qainuqa, Terusirnya Satu Kabilah Yahudi dari Madinah

Perang yang terjadi di Madinah pada tahun 624 ini dinamai Perang Bani Qainuqa karena lawan umat Islam adalah Bani Qainuqa, salah satu kabilah Yahudi.

Akibat perang ini, Bani Qainuqa terusir dari Madinah.

Apa sebab terjadinya perang antara kaum muslimin dengan Bani Qainuqa? Berikut ini sejarahnya.

Apa penyebab terjadinya Perang Qainuqa?

Bani Qainuqa adalah salah satu kabilah Yahudi di Madinah yang memiliki mata pencarian sebagai pedagang dan perajin emas.

Menurut Ibnu Hisyam, Perang Bani Qainuqa dipicu oleh insiden di pasar Bani Qainuqa.

Suatu hari, seorang perempuan Muslim yang mengunjungi toko perhiasan di pasar Qainuqa dipaksa untuk memperlihatkan wajahnya.

Karena menolak, perempuan tersebut dilecehkan dan akhirnya dibela oleh seorang pria Muslim.

Pria Muslim tersebut membunuh penjaga toko yang melakukan pelecehan, dan segera setelah itu ia dibunuh oleh pria Yahudi sebagai pembalasan.

Insiden di pasar Bani Qainuqa mengakibatkan beberapa orang tewas hingga tumbuh menjadi dendam.

Konon, Bani Qainuqa mulai menebarkan kebencian dan mengungkit peristiwa Perang Badar di mana umat Islam mengalahkan kaum kafir Quraisy.

Nabi Muhammad pun datang untuk menengahi dan mengingatkan bahwa perselisihan mereka telah melanggar Piagam Madinah.

Ketika Nabi hijrah ke Madinah, dibuatlah Piagam Madinah yang digunakan untuk menyelesaikan konflik sosial antarkabilah demi terwujudnya kehidupan yang damai.

Namun, Bani Qainuqah justru menantang Nabi Muhammad dan bersumbar bahwa mereka tidak akan bernasib seperti kaum Quraisy yang dapat dikalahkan umat Islam.

Karena alasan itulah, Nabi Muhammad mengepung Bani Qainuqa.

Apa yang dilakukan Rasulullah terhadap Bani Qainuqa?

Pengepungan terhadap Bani Qainuqa dilakukan selama 15 hari, hingga mereka menyerah tanpa sayarat.

Pertempuran tidak terjadi karena sekutu Bani Qainuqa, Abdullah bin Ubai bin Salul, bernegosiasi dengan Nabi Muhammad.

Abdullah bin Ubai merupakan kepala suku Khazraj, di mana sebagian pengikut Nabi Muhammad berasal.

Abdullah bin Ubai pun mengaku bersedia mengerahkan 700 pasukan Bani Qainuqa untuk membantu pasukan Muslim.

Setelah bernegosiasi, Nabi Muhammad akhirnya hanya mengusir Bani Qainuqa dari Madinah dan mengambil harta mereka sebagai rampasan.

Referensi:

  • Abdul Malik bin Hisyam Al-Muafiri, Abu Muhammad. (2018). Edisi Indonesia: Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid II (Terjemahan, Fadhli Bahri). Bekasi: Darul Falah.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/06/07/170000679/perang-bani-qainuqa-terusirnya-satu-kabilah-yahudi-dari-madinah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke