Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kusbini, Perintis Musik Pop Indonesia

Musik pop berkembang sejak pertengahan abad ke-20 Masehi, khususnya di Amerika dan Inggris.

Popularitas lagu pop pada masa itu memang sedang melejit. Sementara itu, genre-genre musik kuno, semacam keroncong, mulai tergerus di Indonesia.

Meski begitu, keroncong telah menyumbang dalam perkembangan seni musik pop di Indonesia.

Salah satu pionir utama dalam perkembangan seni musik pop di Indonesia adalah Kusbini.

Profil Kusbini

Kusbini merupakan pria kelahiran Mojokerto, Jawa Timur, pada 1909.

Ia merupakan seorang pioner penting dalam sejarah perkembangan musik di Indonesia.

Setidaknya sejak 1920-an, nama Kusbini telah tersohor sebagai musisi di Indonesia.

Beberapa teman-teman musisinya yang turut serta dalam aktivitas musik keroncong Kusbini adalah Annie Landouw, S. Abdoellah, Gesang.

Sebelum Indonesia merdeka, Kusbini meniti karier sebagai pemimpin orkes serta pemain biola di perusahaan radio milik Jepang.

Ketika radio Jepang tersebut dinasionalisasi oleh Indonesia dan berubah menjadi Radio Republik Indonesia (RRI), Kusbini menerima penghargaan sebagai Bintang Radio.

Selain itu, lagu ciptaan Kusbini juga pernah memenangi ajang pemilihan lagu keroncong oleh RRI yang dikenal dengan Kr. Pastoral.

Pada 1954, ia bersama rekan-rekannya mendirikan Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta.

Lembaga ini kemudian berubah menjadi Akademi Musik Indonesia (AMI) dan sekarang lebih dikenal dengan Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI).

Beberapa mahakarya Kusbini adalah lagu Bagimu Negeri yang menjadi salah satu lagu nasional Indonesia.

Kusbini mengembuskan napas terakhirnya pada 1999. Kemudian, pemerintah Yogyakarta mengabadikan nama Kusbini menjadi nama sebuah jalan di Yogyakarta.

Dari keroncong menuju pop

Kusbini adalah seorang musisi yang mahir dalam memainkan keroncong yang dulunya sangat populer di telinga Indonesia.

Di kala masyarakat Indonesia sudah mulai dekat dengan aliran musik lebih modern, yaitu genre pop, hal ini tidak lepas dari objek kreativitas berseni Kusbini.

Kusbini secara perlahan mulai memainkan lagu-lagu pop yang familiar di Amerika dan Inggris dengan perwujudan seni musik berbeda dengan aura keroncong.

Salah satu cara Kusbini dalam membangun seni musik pop Indonesia adalah dengan mengubah judul-judul lagu pop Amerika menggunakan bahasa Indonesia.

Beberapa lagu Amerika yang ia bumikan di Indonesia adalah lagu-lagu Tosella, Trail of the Lonsome Pine, dan The Broken Melody.

Uniknya, selama sekitar 30 tahun memainkan lagu-lagu Barat dalam judul bahasa Indonesia, banyak orang mengira bahwa lagu tersebut adalah karya Kusbini sendiri.

Semakin aktifnya Kusbini memainkan lagu-lagu modern, lambat laun keroncong melahirkan seni musik yang sekarang dikenal dengan genre pop di Indonesia.

Oleh karena itu, lagu pop Indonesia memiliki keterkaitan dengan keroncong sebagai cikal bakalnya.

Namun, seni musik keroncong tidak saja berkembang melahirkan pop Indonesia.

Lebih luas lagi, keroncong memberi napas pada genre-genre musik lain di Indonesia.

Referensi:

https://www.kompas.com/stori/read/2023/04/13/090000379/kusbini-perintis-musik-pop-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke