Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Kerajaan Arab Saudi

Selama berabad-abad, Semenanjung Arab telah berperan penting dalam sejarah sebagai pusat perdagangan kuno dan kelahiran Islam.

Dulunya, Arab Saudi masih belum berbentuk kerajaan. Kerajaan Arab Saudi didirikan oleh Raja Abdulaziz Al-Saud sebagai negara modern pada 23 September 1932.

Lalu, bagaimana sejarah Kerajaan Arab Saudi?

Sejarah awal

Sejarah berdirinya Kerajaan Arab Saudi bermula ketika seorang ulama dan pembaharu Muslim yang bernama Shaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mengajarkan pemahaman pemurnian agama.

Sayangnya, ajaran tersebut dianggap oleh para ulama dan pemimpin lokal sebagai ancaman basis kekuasaan mereka.

Akibatnya, Shaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mencari perlindungan di Kota Diriyah yang dipimpin oleh Muhammad bin Saud.

Lebih lanjut, Shaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan Muhammad bin Saud pun menjalin sebuah aliansi yang kemudian mengalami perkembangan pesat, terutama mengenai ekspansi militer.

Setelah Muhammad bin Saud wafat, kedudukannya sebagai pemimpin Kota Diriyah digantikan oleh putranya yang bernama Abdul Aziz pada 1765.

Abdul Aziz memperluas ekspansinya hingga ke kota- kota lain. Pada 1788, diketahui bahwa negara Saudi telah berhasil menguasai wilayah dataran tinggi Najd.

Empat tahun berselang, Abdul Aziz mengembuskan napas terakhir.

Kendati begitu, kekuasaan aliansi Saudi telah tersebar luas hingga ke sebagian besar Semenanjung Arab, termasuk Mekkah dan Madinah.

Kesuksesan ini lantas mengusik Kekaisaran Ottoman, kekaisaran yang ada di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Pada 1818, untuk menghancurkan Saudi, Kekaisaran Ottoman mengirimkan ekspedisi besar dengan artileri modern ke wilayah barat Arab.

Tentara Ottoman mengepung Kota Diriyah dan meluluhlantakkannya.

Pemimpin Kota Diriyah, yaitu Abdullah bin Saud juga tertangkap dan dibawa ke Konstantinopel (Turki) untuk dieksekusi.

Kekacauan ini kemudian membuat keluarga besar Saud mencari tercerai-berai.

Ada yang melarikan diri, ada pula yang dikirim ke penjara Mesir.

Kerajaan Arab Saudi berdiri

Dinasti Saud yang sebelumnya karut-marut kembali pulih setelah Abdulaziz Al-Saud, yang merupakan cucu dari Muhammad bin Saud berhasil mengusir pasukan Mesir dari Saudi.

Perlahan-lahan Dinasti Saud mulai mendapatkan kembali sebagian kotanya yang direbut oleh Kekaisaran Ottoman, termasuk Turki.

Tidak berhenti di situ, Abdulaziz Al-Saud masih bertekad untuk mengambil kembali warisan keluarganya dari Al-Rashid yang mengambil alih Riyadh (sekarang ibu kota Arab Saudi).

Dalam usia yang terbilang muda, yaitu 22 tahun, pada 15 Januari 1902, Abdulaziz Al-Saud dengan ditemani 40 pengawalnya bergerak menuju Riyadh.

Abdulaziz Al-Saud pun berhasil merebut Benteng Masmak dan mengumpulkan para pendukung lamanya.

Pada akhirnya, Riyadh jatuh ke tangan Abdulaziz Al-Saud dan dia mulai mendirikan markas besar di sana.

Abdulaziz juga merebut semua Hijaz, termasuk Mekkah dan Madinah pada 1924 hingga 1925.

Dalam prosesnya, Abdulaziz Al-Saud menyatukan seluruh suku menjadi satu-kesatuan bangsa.

Akhirnya, pada 23 September 1932, berdirilah Kerajaan Arab Saudi, sebuah negara Islam dengan bahasa Arab sebagai bahasa nasional di sana.

Referensi:

  • Lindsay, James E. (2005). Daily Life in the Medieval Islamic World. Greenwood Press.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/11/24/121025979/sejarah-kerajaan-arab-saudi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke