Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perjuangan Mahasiswa Indonesia di Belanda dalam Mencapai Kemerdekaan

Gerakan pemuda paling menonjol terlihat di negeri Belanda, yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia.

Perhimpunan Indonesia adalah perkumpulan mahasiswa Indonesia di Belanda.

Bagaimana perjuangan mahasiswa Indonesia di negeri Belanda dalam mencapai kemerdekaan Indonesia?

Pembentukan Perhimpunan Indonesia

Pada awal abad ke-20, banyak putra Indonesia, khususnya dari kalangan bangsawan, mendapat kesempatan menempuh pendidikan di Belanda.

Para mahasiswa Indonesia di Belanda kemudian membentuk sebuah perkumpulan bernama Indische Vereeniging (Perhimpunan Hindia) pada 1908.

Di antara tokoh Perhimpunan Hindia adalah Sutan Kasayangan dan RN Noto Suroto.

Awalnya, Perhimpunan Hindia hanya bersifat sosial, di mana para mahasiswa Indonesia dapat mengisi waktu luang dengan berbincang dan berbagi informasi dari tanah air.

Perkumpulan ini mulai berkembang ke arah politik usai Perang Dunia I, tepatnya setelah Presiden AS Woodrow Wilson menyampaikan gagasan terkait hak menentukan nasib sendiri bagi bangsa yang terjajah dalam sidang Liga Bangsa-Bangsa (LBB).

Gagasan tersebut membuat anggota Perhimpunan Hindia sadar akan hak orang Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri dan bebas dari penjajahan Belanda.

Perkembangan organisasi mahasiswa Indonesia di Belanda semakin pesat setelah kedatangan tiga serangkan pendiri Indische Partij, yakni Cipto Mangunkusumo, Douwes Dekker, dan Suwardi Suryaningrat.

Mereka kemudian disusul oleh para pemuda yang pernah memimpin pergerakan di Indonesia, yakni Mohammad Hatta, Sutomo, Ali Sastroamidjojo, Budiarto, Iskaq, dan Iwa Kusumasumatri, yang juga datang untuk melanjutkan pendidikan di Belanda.

Sejak saat itu, Perhimpunan Hindia menjadi bersifat politik dan mengalami perubahan asas organisasi.

Terhitung sejak Januari 1922, nama perkumpulan juga diubah menjadi Indonesische Vereeniging (Perhimpunan Indonesia).

Penggantian kata Hindia menjadi Indonesia berarti identitas yang ingin ditampilkan adalah identitas bangsa Indonesia yang berdiri sendiri, bukan Hindia Belanda.

Perjuangan Perhimpunan Indonesia

Melalui majalah organisasi yang diberi nama Indonesia Merdeka, para mahasiswa anggota Perhimpunan Indonesia (PI) berusaha menarik simpati masyarakat dunia dengan menunjukkan perjuangan bangsa Indonesia.

Ketika tidak mendapat respons dari Pemerintah Belanda, PI menjadi organisasi nonkooperatif dan aktif menggalang persahabatan dengan pemimpin pemuda bangsa lain dalam usaha mencapai cita-cita Indonesia merdeka.

PI juga mengikuti beberapa kongres internasional, seperti Kongres VI Liga Demokrasi Internasional untuk perdamaian di Paris pada Agustus 1926 dan kongres organisasi di Berlin pada Februari 1927.

Tokoh-tokoh PI yang hadir dalam kongres tersebut berhasil mendapat dukungan dari peserta.

Beberapa dari mereka bahkan ditangkap oleh Belanda karena dituduh menyebarkan hasutan dan bermaksud melakukan makar.

Namun, setelah disidang di pengadilan Den Haag pada 22 Maret 1928, mereka dibebaskan karena tidak terbukti bersalah.

Secara umum, bentuk perjuangan yang dilakukan mahasiswa Indonesia di Belanda yang tergabung dalam PI di antaranya:

  • Propaganda melalui majalah Indonesia Merdeka
  • Aktif menjalin hubungan dengan berbagai organisasi internasional
  • Melakukan debat terbuka
  • Melakukan aksi protes terhadap kebijakan pemerintah Belanda yang merugikan Indonesia

Meski banyak bergerak di luar negeri, Perhimpunan Indonesia mempunyai pengaruh yang besar untuk membangkitkan semangat nasionalisme bangsa.

Perhimpunan Indonesia merupakan bukti bahwa pergerakan nasional dalam memperjuangkan kemerdekaan dapat dilakukan dari mana saja.

Referensi:

  • F, Armelia. (2020). Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Semarang: ALPRIN.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/11/11/210000679/perjuangan-mahasiswa-indonesia-di-belanda-dalam-mencapai-kemerdekaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke