Pemilu 1955: Peserta dan Hasil Pemilihan

Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap.

Pelaksanaan pemilu ini didasarkan pada UU Nomor 7 Tahun 1953, yang dilaksanakan untuk memilih anggota konstituante dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Pemilu 1955 diikuti 18 partai politik yang dimenangi PNI dengan perolehan suara sebanyak 8.434.637 dan meraih 57 jumlah kursi dalam pemerintahan.

Peserta

Pada pemilu 1955, kontestan tidak hanya berasal dari partai politik, tetapi juga organisasi massa dan calon perorangan (bukan anggota partai).

Pemilihan anggota DPR diikuti oleh 36 partai politik, 34 organisasi massa, dan 48 calon perorangan.

Sementara itu, pemilihan anggota konstituante diikuti oleh 39 partai politik, 23 organisasi massa, dan 29 calon perorangan.

Namun, secara garis besar, ada 18 partai politik yang secara resmi ikut dalam Pemilu 1955, yaitu:

1. Partai Nasional Indonesia (PNI)
2. Partai Masyumi
3. NU
4. PKI
5. Partai Syarikat Islam Indonesia
6. Partai Kristen Indonesia
7. Partai Katolik
8. Partai Sosialis Indonesia
9. Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
10. Persatuan Ttarbiyah Islamiyah
11. Partai Rakyat Nasional
12. Partai Buruh
13. Gerakan Pembela Panca Sila
14. Partai Rakyat Indonesia
15. Persatuan Pegawai Polisi Republik Indonesia
16. Partai Musyawarah Rakyat Bank
17. Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia
18. Persatuan Indonesia Raya

Pendaftaran peserta dimulai sejak bulan Mei 1954 dan selesai pada November 1954.

Jumlah rakyat Indonesia yang memenuhi syarat untuk ikut pemilu adalah 43.104.464 orang.

Dari hasil data itu, ada 86,5 persen atau 37.875.229 jiwa yang menggunakan hak suaranya.

Waktu itu, anggota TNI dan Polri masih diperbolehkan memberikan suara mereka, berbeda dengan pemilu sekarang.

Pemilu 1955 dilaksanakan dalam dua gelombang.

Gelombang pertama untuk memilih anggota DPR yang dilaksanakan tanggal 29 September 1955 dan diikuti oleh 29 partai politik dan individu.

Sementara itu, gelombang kedua untuk memilih anggota konstituante yang dilaksanakan tanggal 15 Desember 1955.

Penyelenggaraan Pemilu 1955 membutuhkan biaya sebesar Rp 479.891.729.

Dana sebanyak itu digunakan untuk membiayai para panitia penyelenggara, sosialisasi pemilu, pencetakan surat suara, pembuatan bilik-bilik pencoblosan, dan distribusi surat ke seluruh rakyat Indonesia.

Seluruh pengeluaran yang digunakan untuk membiayai Pemilu 1955 dianggarkan oleh Kementerian Dalam Negeri dan disalurkan melalui Bank Indonesia.

Hasil pemilu

Hasil Pemilu 1955 terbagi ke dalam dua tahap.

Tahap pertama diikuti oleh 172 kontestan, tetapi hanya 28 peserta yang mendapat kursi pemerintahan.

Empat partai besar yang berhasil memperoleh suara terbanyak adalah:

• PNI: 22,3 persen
• Masyumi: 20,9 persen
• Nahdlatul Ulama: 18,4 persen
• Partai Komunis Indonesia: 15,4 persen

Kemudian, untuk hasil pemilu tahap dua adalah PIN, NU, dan PKI yang mendapat dukungan tinggi, sedangkan jumlah perolehan suara Masyumi mengalami kemerosotan dibandingkan dalam pemilihan DPR.

Jumlah kursi anggota Konstituante yang diberikan ada 520, tetapi Irian Barat tidak dapat melakukan pemilihan sehingga jatah kursi dikurangi 6 menjadi 514 kursi.

Referensi:

• Pamungkas, Mudanto. (2019). Naskah Sumber Arsip, Jejak Demokrasi Pemilu 1955. Jakarta: Arsip Nasional Republik Indonesia.