Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Hari Guru Sedunia

Peringatan Hari Guru Sedunia sudah dilakukan sejak 1994 dalam rangka memperingati penandatanganan Rekomendasi UNESCO/ILO 1966 tentang Status Guru.

Rekomendasi tersebut menetapkan hak serta tanggung jawab guru dan standar internasional untuk persiapan awal dan pendidikan lanjutan mereka sebagai pengajar.

Lalu, bagaimana sejarah Hari Guru Sedunia?

Sejarah awal

Sejarah Hari Guru Sedunia diawali dengan berlangsungnya konferensi UNESCO di Paris, pada 5 Oktober.

Tanggal konferensi itu kemudian ditetapkan sebagai Hari Guru Sedunia oleh UNESCO.

Ada 76 perwakilan negara dan 35 organisasi Internasional yang ikut terlibat di dalam konferensi tersebut.

Konferensi UNESCO di Paris membahas seputar Recommendations Concerning the Status of Teachers. 


Makna dari kata guru dalam rekomendasi tersebut adalah semua pengajar di sekolah yang bertanggung jawab untuk pendidikan murid.

Sementara itu, maksud dari status ialah kedudukan atau penghargaan yang diberikan kepada para guru sebagaimana dibuktikan dengan tingkat apresiasi akan pentingnya fungsi dan kompetensi mereka dalam melaksanakan pekerjaan sebagai seorang guru.

Konferensi UNESCO berlangsung sejak 21 September hingga 5 Oktober 1994 yang memberikan rekomendasi-rekomendasi mengenai sikap profesional seorang guru.

Rekomendasi tersebut diterapkan kepada seluruh guru, baik guru yang mengajar di sekolah umum atau pun sekolah privat.

Lebih lanjut, dalam konferensi tersebut dilaksanakan juga penandatanganan dokumen UNESCO mengenai status guru di dunia yang meliputi standar perekrutan, pelatihan guru di dunia, dan kondisi pekerjaan guru.

Menurut UNESCO, dengan adanya peringatan Hari Guru Sedunia juga termasuk bentuk dari pemahaman, apresiasi, dan kepedulian terhadap para guru.

UNESCO memandang pendidikan sebagai sebuah pengubah kehidupan dan inti dari misi mereka, yaitu membangun perdamaian, memberantas kemiskinan, dan mendorong pembangunan berkelanjutan.

Maka dari itu, UNESCO juga menaruh perhatiannya kepada para guru yang dipandang dapat memajukan pendidikan dunia.

Selain itu, tujuan diperingatinya Hari Guru Sedunia adalah sebagai bentuk dukungan untuk para guru di seluruh dunia.

Perayaan

Untuk merayakan Hari Guru Sedunia, UNESCO dan Education International (EI) melakukan kampanye setiap tahun untuk membantu memberikan pemahaman yang lebih baik kepada dunia tentang guru dan peranannya.

Setiap tahunnya, kampanye yang dilaksanakan mengusung tema yang berbeda. Contohnya, pada 2017, kampanye yang digencarkan UNESCO dan EI mengusung tema Memberdayakan Guru.

Lalu, pada 2018, tema yang diangkat adalah Hak atas Pendidikan Berarti Hak atas Guru yang Berkualitas.

Tema ini sekaligus memperingati 70 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia pada 1948 dan berfungsi sebagai pengingat bahwa hak untuk pendidikan tidak bisa terwujud tanpa adanya seorang guru yang terlatih dan berkualitas.

Referensi:

  • Power, Colin. (2014). The Power of Education: Education for All, Development, Globalisation, and UNESCO. New York: Springer.
  • International Labour Organization and UNESCO. (2016). The ILO/UNESCO Recommendation Concerning the Status of Teachers (1966) and the UNESCO Recommendation Concerning the Status of Higher-Education Teaching Personnel (1997) with a Revices Foreword and Users' Guide. The Publications Production Unit of the ILO.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/10/05/110000279/sejarah-hari-guru-sedunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke