Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lady Jane Grey, Ratu Inggris yang Hanya Berkuasa 9 Hari

Lady Jane Grey naik takhta pada 10 Juli 1553 dan mengakhiri masa pemerintahannya pada 19 Juli 1553.

Cicit dari Raja Inggris Henry VII ini memang tidak pernah bercita-cita menjadi ratu. Ia naik ke singgasana akibat ambisi sang ayah, intrik politik, dan konflik agama.

Tragisnya lagi, Lady Jane Grey digulingkan oleh Mary I hanya sembilan hari setelah naik takhta dan akhirnya dieksekusi dengan cara dipenggal pada 12 Februari 1554.

Berikut kisah Lady Jane Grey yang dikenal sebagai "Ratu Sembilan Hari".

Dijodohkan demi ambisi sang ayah

Lady Jane Grey lahir di Leicester, Inggris, pada Oktober 1537, dari pasangan Henry Grey dan Lady Frances Brandon.

Ia adalah cicit dari Raja Inggris Henry VII yang berkuasa antara 1485-1509. Lady Jane Grey dibesarkan sebagai seorang Protestan yang taat dan menerima pendidikan terbaik.

Pada 1551, Jane mulai dikenalkan oleh sang ayah, Henry Grey, yang telah menjadi Duke of Suffolk, ke istana.

Karena ambisi sang ayah pula, Jane dijodohkan dengan keturunan dari keluarga yang mempunyai posisi tinggi.

Pada 1553, Lady Jane Grey resmi menikah dengan Lord Guildford Dudley, putra John Dudley, yang merupakan Duke of Northumberland.

Saat itu, kekuasaan sesungguhnya bisa dibilang ada di tangan John Dudley, selaku wali dari Raja Edward VI yang naik takhta pada 1547 di usia 10 tahun.

Menjadi Ratu Sembilan Hari

Di usia yang masih sangat muda, Raja Edward VI telah menderita penyakit TBC.

Kondisi itu membuatnya semakin mudah dimanipulasi oleh orang-orang di sekitarnya, terutama John Dudley.

Pada 1553, saat kesehatan Raja Edward VI memburuk, John Dudley berusaha keras agar takhta tidak jatuh ke tangan saudara tiri raja, Mary Tudor, yang merupakan seorang Katolik yang taat.

Salah satu tindakan yang dilakukan John Dudley adalah memengaruhi raja bahwa Mary Tudor tidak sah menjadi ahli waris takhta.

Selain itu, raja diyakinkan agar terus mendukung Reformasi Protestan dengan menyatakan Lady Jane Grey sebagai penerusnya.

Pada 6 Juli 1553, Raja Edward VI meninggal dan Lady Jane Grey segera dinyatakan sebagai Ratu Inggris.

Meski enggan, Lady Jane Grey yang saat itu baru berusia 15 tahun, akhirnya patuh dan mau menerima status barunya sebagai Ratu Inggris.

Upacara penobatan Lady Jane Grey sebagai Ratu Inggris digelar empat hari setelah kematian Raja Edward VI, yakni pada 10 Juli 1553.

Kedudukan Lady Jane Grey pun langsung mendapat tentangan keras dari Mary Tudor dan Parlemen.

Mereka berbekal Hukum Suksesi 1544, yang dengan jelas menyatakan bahwa Mary yang seharusnya menjadi ratu.

Dukungan publik untuk Lady Jane Grey juga menguap, ketika diketahui bahwa John Dudley yang mengatur semuanya.

Dalam waktu singkat, Lady Jane Grey kehilangan banyak pendukung, termasuk ayahnya sendiri yang berusaha menyelamatkan diri dengan berbalik mendukung Mary untuk menjadi Ratu Inggris.

Pada 19 Juli 1553, Lady Jane Grey digulingkan dari singgasana Inggris oleh Mary Tudor.

Dieksekusi

Setelah pemerintahannya sebagai Ratu Sembilan Hari berakhir, Lady Jane Grey dipenjara di Menara London.

John Dudley dinyatakan bersalah atas pengkhianatan tingkat tinggi dan dieksekusi pada 22 Agustus.

Pada 13 November 1553, Jane dan suaminya, Guildford Dudley, sebenarnya juga dinyatakan bersalah atas pengkhianatan dan dijatuhi hukuman mati.

Namun, karena usianya masih sangat muda dan tidak secara langsung bersalah, Ratu Mary menggagalkan vonis hukuman mati.

Sayangnya, kesempatan hidup itu menjadi sia-sia saat Henry Grey menjadi bagian dari pemberontakan Sir Thomas Wyatt melawan Ratu Mary.

Kali ini, Ratu Mary menghadapi para pemberontak tanpa ampun. Ia bahkan memutuskan untuk melenyapkan semua lawan politiknya, termasuk Lady Jane Grey.

Akhirnya, pada 12 Februari 1554, Lady Jane Grey dieksekusi dengan cara dipenggal.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/09/10/080000979/lady-jane-grey-ratu-inggris-yang-hanya-berkuasa-9-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke