Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapan Bangsa Portugis Sampai di Maluku?

Alasan bangsa Portugis ingin menguasai Maluku adalah untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah di sana, terutama cengkih dan pala.

Oleh karena itu, Gubernur Jenderal Portugis, Alfonso de Albuquerque mengirim ekspedisi ke Maluku yang dipimpin oleh Antonio de Abreau dan Fransisco Serrao pada 1512.

Lalu, kapan bangsa Portugis sampai di Maluku?

Mendarat di Maluku

Bangsa Portugis sampai di Maluku, tepatnya Ternate, pada tahun 1512.

Awalnya, kedatangan Portugis di Ternate mendapat sambutan baik dari Raja Ternate, yaitu Sultan Aby Lais, dengan tujuan untuk melawan Tidore.

Bahkan, Sultan Aby Lais juga menjanjikan Portugis akan memberikan mereka cengkih setiap tahunnya, dengan syarat mereka membangun terlebih dulu sebuah benteng di Ternate.

Tidak hanya itu, Sultan Aby Lais juga mengirim sebuah surat kepada Raja Portugal, Dom Manuel, dan kepada Kapitan Malaka berisikan permintaan yang sama.

Akan tetapi, permintaan Sultan Aby Lais baru bisa dikabulkan oleh Antonio de Brito dengan Sultan Ternate selanjutnya, yakni Sultan Kaicili Abu Hayat.

Tanpa keraguan, pihak Ternate langsung mengizinkan De Brito memulai proses pembangunan benteng pertama di Ternate bernama Benteng Sao Paulo atau Benteng Gamalama, yang selesai dibangun pada 1522.

Setelah benteng Gamalama selesai dibangun, mulai terjalinlah hubungan dagang antara Portugis dengan Maluku, khususnya dalam perdagangan cengkih.

Namun, seiring berjalannya waktu, timbul konflik antara kedua belah pihak karena Portugis ingin menguasai seluruh wilayah Ternate.

Pada akhirnya, konflik ini pecah menjadi sebuah pertempuran besar.

Awal terjadinya pertempuran dipicu oleh tewasnya Sultan Khairun (1537-1570) karena dibunuh oleh seorang prajurit yang diperintahkan Portugis.

Peristiwa ini lantas membakar semangat Sultan Baabullah, putra dari Sultan Khairun, untuk memberi serangan balasan terhadap Portugis.

Sultan Baabullah segera mengerahkan daerah-daerah lain di Maluku, kecuali Tidore, untuk melawan Portugis.

Sultan Baabullah juga langsung mengepung Benteng Sao Paolo dan mengirimkan armadanya ke Ambon untuk memburu Portugis.

Rupanya, strategi yang dilakukan Baabullah memberi hasil baik. Portugis akhirnya memutuskan menyerah dan hengkang dari Ternate pada 28 Desember 1577.

Kendati demikian, Portugis baru benar-benar pergi dari Maluku pada tahun 1605.

Referensi:

  • Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. (1983). Sejarah Perlawanan terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Daerah Maluku. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.
  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia IV: Kemunculan Penjajahan di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/19/110000379/kapan-bangsa-portugis-sampai-di-maluku-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke