Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Srihadi Soedarsono, Legenda Seni Lukis Indonesia

Karyanya tidak hanya diminati oleh para kolektor dari Indonesia, tetapi juga mancanegara.

Selain menekuni dunia seni lukis, Srihadi Soedarsono juga terjun ke dunia pendidikan dengan menjadi dosen dan Guru Besar di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Srihadi Soedarsono adalah seniman empat zaman, yang pernah merayakan 70 tahun berkarya di dunia seni dengan meluncurkan buku dan menggelar pameran tunggal.

Masa muda

Srihadi Soedarsono lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 4 Desember 1931, saat Indonesia masih berada di bawah penjajahan Belanda.

Sosok yang memiliki nama lengkap, Kanjeng Raden Haryo Tumenggung H. Srihadi Soedarsono Adhikoesoemo, ini pernah menjadi anggota Tentara Pelajar saat usianya sekitar 14 tahun.

Ia menjadi anggota Tentara Pelajar sebagai wartawan pelukis. Dari situlah, kariernya sebagai artis autodidak dimulai.

Selama tergabung dalam Tentara Pelajar (1945-1948), Srihadi menciptakan poster-poster untuk Balai Penerangan Divisi IV BKR/TKR/TNI di Solo.

Pada 1946, ia mengasah kemampuannya dengan bergabung dalam kelompok Seniman Indonesia Muda di Solo dan Yogyakarta.

Ia semakin terdorong untuk terjun ke dunia seni lukis setelah bertemu dengan para pelukis berbakat, seperti S. Sudjojono dan Hendra Gunawan.

Sebagai seorang seniman, ia mulai mengikuti pameran-pameran seni rupa yang biasa diadakan di Solo dan Yogyakarta.

Pada 1950, Srihadi juga menjadi anggota perintis Himpunan Budaya Surakarta di Solo.

Pendidikan

Pada 1952, Srihadi Soedarsono mulai menempuh pendidikan seni rupa di ITB Bandung.

Setelah lulus pada 1959, ia langsung mengajar di almamaternya. Srihadi pula yang berperan menciptakan logo Keluarga Mahasiswa Seni Rupa ITB.

Setahun kemudian, ia mendapat beasiswa untuk belajar di Ohio State University, Amerika Serikat, dan lulus pada 1962 dengan gelar Master of Art (MA).

Setelah kembali dari Amerika, Srihadi menjadi dosen di ITB dan IKJ Jakarta. Pada 1992, ia diangkat menjadi Guru Besar Seni Rupa ITB hingga pensiun pada 2007.

Karya dan penghargaan

Srihadi Soedarsono adalah seniman yang sangat kritis terhadap seni abstrak. Ia cenderung membuat lukisan-lukisan figuratif yang emosional.

Dalam perjalanannya, ia juga memiliki karya-karya yang merupakan saksi perjalanan sejarah kemerdekaan hingga modern.

Srihadi Soedarsono melukis dengan berbagai tema, seperti perjuangan, kehidupan, alam, dan cinta.

Karya-karyanya pun dipajang di beberapa museum di dunia, misalnya di Amerika Serikat dan Brasil.

Selain menerima gelar KRHT (Kanjeng Raden Haryo Tumenggung) dari Keraton Surakarta, karyanya pun membawa penghargaan dari dalam dan luar negeri.

Berikut ini beberapa penghargaan yang pernah diterima Srihadi Soedarsono.

  • Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia pada 1971
  • Cultural Award dari Pemerintah Australia pada 1973
  • Penghargaan Kebudayaan Pemerintah Belanda pada 1977
  • Hadiah terbaik di ajang Biennale Jakarta III Seni Lukis Indonesia pada 1978
  • Fulbright Grant dari Pemerintah Amerika Serikat pada 1980
  • Penghargaan Satyalancana Karya Satya untuk Prestasi Kebudayaan RI pada 1989 dan 1996
  • Hibah Budaya Yayasan Jepang pada 1990
  • Sang Hyang Kamahayanikan Award di Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) 2021

Wafat

Pada 2016, untuk menandai 70 tahun berkarya di dunia seni, Srihadi Soedarsono meluncurkan buku dan menggelar pameran tunggal karyanya dalam media kertas, seperti sketsa, poster, dan lukisan.

Buku karyanya berjudul Srihadi Soedarsono: 70 Tahun Rentang Kembara Roso.

Srihadi Soedarsono, yang masih berkarya hingga usia senjanya, meninggal pada 26 Februari 2022 di Bandung.

Referensi:

  • Pusat Data dan Analisa Tempo. (2020). Srihadi Soedarsono: Sang Seniman Empat Zaman. Jakarta: TEMPO Publishing.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/26/163000679/srihadi-soedarsono-legenda-seni-lukis-indonesia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke