Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penaklukan Persia oleh Muslim

Dalam peperangan ini, pasukan Khulafaur Rasyidin melawan tentara Kekaisaran Sasaniyah di Persia.

Kekaisaran Sassaniyah akhirnya jatuh, menandakan berakhirnya kekuasaannya di Persia, yang kemudian digantikan oleh Khulafaur Rasyidin.

Melemahnya Persia

Sejak sebelum pasukan Islam melancarkan serangan, Kekaisaran Sasaniyah telah didera masalah internal akibat perebutan kekuasaan.

Posisi Sasaniyah pun terpuruk karena serangan dari Kekaisaran Bizantium pimpinan Heraclus, yang berhasil menguasai sebagian wilayahnya.

Selain itu, menurunnya ekonomi di wilayah Sasaniyah juga menjadi faktor melemahnya kekuasaan kekaisaran.

Masyarakat Sasaniyah saat itu hanya berharap dilakukan perbaikan ekonomi oleh siapa pun yang menjadi pemimpin mereka.

Namun, keterpurukan Sasaniyah justru semakin parah saat pemerintahan Raja Yazdgard III, yang diduga hanya memikirkan keselamatannya, keluarganya, dan hartanya.

Alhasil, para perwira militer Sasaniyah memilih berpaling dari Raja Yazdgard III. Situasi ini kemudian dimanfaatkan oleh pasukan Islam untuk terus mendesak Kekaisaran Sassaniyah.

Penaklukkan pertama

Takluknya Sasaniyah oleh Islam bermula pada 633, saat panglima perang Islam, Al-Mutsanna bin Haritsah, menginvasi wilayah Persia.

Setelah berakhirnya Perang Riddah (632), Al-Mutsanna bin Haritsah memulai menyerang wilayah Persia.

Pada serangan pertama ini, pasukan Muslim berhasil menguasai sebagian wilayah Persia. Mereka pun membawa pulang harta rampasan perang ke Madinah.

Sekembalinya ke Madinah, Al-Mutsanna bin Haritsah memberitahukan keberhasilannya kepada Khalifah Abu Bakar.

Sejak saat itu, Khalifah Abu Bakar mulai memikirkan untuk ekspansi wilayah Khulafaur Rasyidin dengan menunjuk Al-Mutsanna bin Haritsah sebagai panglima militer Islam.

Invasi pasukan Islam dimulai pada masa kekhalifahan Abu Bakar, dan baru berakhir pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab.

Penaklukkan kedua

Selain Al-Mutsanna bin Haritsah, Khalid bin Walid juga menjadi salah satu panglima Islam yang memimpin penyerangan ke Persia.

Khalid bin Walid menyerang Persia setelah merebut Suriah dari kekuasaan Romawi Timur atau Kekaisaran Bizantium.

Di lain pihak, pasukan Islam berhasil menguasai Persia di sebelah barat setelah Pertempuran Al-Qadisiyyah di bawah pimpinan Sa'ad bin Abi Waqqas.

Akibat konflik militer yang terus-menerus terjadi di wilayah Persia, Khalifah Umar bin Khattab, yang menggantikan Abu Bakar, memerintahkan invasi penuh pada 642.

Perang pamungkas antara kaum Muslimin dengan tentara Persia pun pecah. Di pihak Persia dipimpin oleh Rustam Farrokhzad.

Karena situasi di Kekaisaran Sasaniyah sedang bergejolak, penaklukan yang dilakukan oleh pasukan Muslim pun menjadi semakin mudah.

Pemimpin pasukan Muslim, Sa'ad bin Abi Waqqas, pun manfaatkan konflik di kekaisaran  untuk terus menekan Persia.

Invasi Islam di Persia berakhir pada 654, saat Raja Yazdgard berhasil kabur ke wilayah Mongolia bersama dengan keluarganya.

Setelah Kekaisaran Sassaniyah jatuh, para pemimpin militer Persia menyerah kepada pasukan Islam.

Dengan begitu, kekuasaan Kekaisaran Sassaniyah di Persia resmi berakhir dan digantikan oleh umat Muslim di bawah pimpinan Khulafaur Rasyidin.

 

Referensi:

  • Kennedy, Hugh. (2015). Penaklukan Muslim Yang Mengubah Dunia. Tangerang Selatan: PT Pustaka Alvabet.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/09/100000579/penaklukan-persia-oleh-muslim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke