Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Pemuda Bali Melakukan Perlawanan terhadap Jepang?

Bahkan, hingga proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Jepang masih terus berupaya menduduki Indonesia.

Aksi Jepang ini pun memicu terjadinya perlawanan dari berbagai pihak di Indonesia, salah satunya pemuda di Bali.

Salah satu alasan pemuda Bali melakukan perlawanan terhadap Jepang adalah karena pihak Jepang dianggap menghambat upaya penegakan kedaulatan RI.

Selain itu, apa yang menyebabkan pemuda Bali melakukan perlawanan terhadap Jepang?

Jepang menghambat penyiaran berita proklamasi

Pada 19 Februari 1942, Jepang mendarat di Pantai Sanur, Bali.

Beberapa hari sebelumnya, Jepang sebetulnya sudah sempat terlibat pertempuran melawan tentara Sekutu di Perairan Gilimanuk, Selat Bali.

Kedatangan Jepang sebenarnya bertujuan untuk menjadikan Bali sebagai basis militernya.

Bali akan dijadikan sebagai jalan pintas untuk menyerang Australia, yang saat itu menjadi basis militer Amerika.

Akibatnya, Sekutu dan Jepang pun kerap terlibat pertempuran, yang kemudian diakhiri dengan menyerahnya Sekutu.

Saat itu, masyarakat Bali tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Mereka menganggap Jepang membantu dalam melawan Sekutu.

Kepolosan rakyat Bali pun dimanfaatkan oleh Jepang. Mereka menyebarkan propaganda-propaganda yang mengatakan bahwa kedatangan Jepang bukan untuk menjajah Indonesia, melainkan mengusir Belanda.

Akan tetapi, pada praktiknya, Jepang berusaha menguasai Indonesia dengan berbagai cara yang tidaklah wajar.

Anak-anak yang masih berusia 6-7 tahun diminta kerja paksa. Lembaga-lembaga desa seperti rukun tetangga juga dimanfaatkan untuk memenuhi kepentingan Jepang.

Tindakan Jepang ini kemudian memicu terjadinya perlawanan dari rakyat Bali. Terutama setelah Jepang juga berusaha mempersulit masuknya berita proklamasi ke wilayah Bali.

Penduduk Bali baru menyadari berita proklamasi setelah beberapa pasukannya dikirim ke Jawa.

Akibatnya, upaya peralihan kekuasaan di Bali juga mengalami keterlambatan karena belum tahu bahwa Indonesia sudah merdeka.

Jepang menghambat penegakan kedaulatan RI

Akhir Agustus 1945, para pemuda Bali membentuk suatu organisasi seperti Angkatan Muda Indonesia (AMI) yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Sindhu.

Masih di waktu yang sama, muncul juga AMI di Singaraja, yang dipimpin oleh Cokorda Sudarsana.

Selain AMI, di Bali juga terbentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang kemudian menjadi TKR pada 29 Oktober 1945, dipimpin oleh Mayor I Gusti Ngurah Rai.

Setelah TKR dibentuk,Kementerian Pertahanan RI menunjuk Kapten Subroto Aryo Mataram sebagai penghubung antara induk pasukan di Bali dengan yang di Jawa.

Selain itu, ditunjuk pula Kapten I Nyoman Pegeg, sebagai penghubung pasukan di Bali dengan pasukan di Jawa.

Ketika itu, antara rakyat Bali dengan Jepang masih saling terlibat konflik. Beberapa insiden juga terjadi antara pemuda Bali dengan militer Jepang.

Hal ini karena pihak Jepang selalu menghambat ditegakkannya kedaulatan NKRI, yang sudah resmi merdeka pada 17 Agustus 1945.

Puncak pemberontakan terjadi tanggal 13 Desember 1945. I Gusti Ngurah Rai memiliki rencana untuk merebut senjata Jepang. Sayangnya, rencana ini bocor.

Jepang pun akhirnya mengambil tindakan dan berusaha melawan para pejuang Bali.

Dalam pertempuran ini, sejumlah orang Jepang diketahui tewas, sementara banyak pemuda Bali ditangkap dan disiksa Jepang.

Referensi: 

  • Tantri, Ketut. (1982). Revolusi di Nusa Damai. Jakarta: Gramedia.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/08/080000679/mengapa-pemuda-bali-melakukan-perlawanan-terhadap-jepang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke