Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perang Cambrai 1917: Penyebab, Pertempuran, dan Akhir

Pertempuran yang terjadi pada masa Perang Dunia I ini disebut sebagai pertempuran pertama yang menggunakan tank dalam skala besar.

Perang yang berlangsung di Cambrai, Provinsi Nord, Perancis, ini mengakibatkan lebih dari 12.000 korban jiwa.

Cambrai menjadi kota yang dipilih oleh Inggris karena jalan di sana cocok untuk dilewati oleh tank-tank mereka.

Latar belakang

Terjadinya Perang Cambrai diawali dengan runtuhnya Kekaisaran Rusia pada 1917. Sejak itu, Jerman berusaha meningkatkan intervensi mereka di Front Timur guna mempercepat keruntuhan.

Sayangnya, intervensi tersebut justru membuat pasukan Jerman melemah di Front Barat, karena beberapa formasi pasukannya dipindahkan ke Front Timur.

Entente (persekutuan Britania Raya, Perancis, dan Rusia) ingin memanfaatkan kelemahan Jerman dengan melancarkan beberapa serangan besar di Front Barat.

Akan tetapi, hal tersebut juga tidak membawa pengaruh yang signifikan. Pada 20 Mei 1917, Inggris melakukan serangan besar di Flanders, Belgia.

Namun, masih sama seperti sebelumnya, serangan tersebut hanya membawa dampak kerugian bagi mereka.

Setelah terus mengalami kegagalan, para jenderal mulai menyadari bahwa taktik yang mereka gunakan selama ini harus diganti.

Disusunlah rencana baru, di mana Inggris akan berkonsentrasi pada tank yang mereka punya.

Dinilai dari segi mobilitas dan nilai tempur, tank diharapkan dapat membawa perubahan bagi Inggris.

Persiapan

Meskipun tank-tank milik Inggris terlihat menjanjikan, tetap ada kelemahan yang masih harus diperbaiki, salah satunya adalah senapan mesinnya.

Selain itu, tank tersebut juga hampir tidak bisa melaju karena tidak ada medan yang rata dan berlumpur, sehingga sulit untuk digunakan, terutama di Flanders.

Akhirnya, mereka berusaha mencari medan lain yang dapat digunakan sebagai lajur tank Inggris dan ditemukanlah Cambrai.

Pada Juni 1917, John Frederick dan Henry Hugh Tudor mengusulkan untuk menyerang Cambrai.

Serangan di Kota Cambrai semata-mata dilakukan untuk menaklukkan kota tersebut guna mencoba terobosan melewati garis Jerman.

Namun, setelah Jenderal Julian Byng menerima rencana penyerangan tersebut, ia berubah pikiran.

Byng menetapkan tujuan yang lebih tinggi lagi, yaitu memerintahkan bahwa seluruh front Jerman harus bisa ditaklukkan.

Pada Agustus 1917, komandan Korps Tank yang baru dibentuk, Brigadir Jenderal Hugh Elles, mengusulkan operasi untuk membuktikan kemampuan tanknya.

Mereka akan menggunakan strategi baru dalam Perang Cambrai, yakni dengan menggabungkan serangan tank, angkatan udara, infanteri, artileri, dan bahkan kavaleri.

Pada 12 November 1917, sekitar 80 sampai 100 tank mulai dilatih secara rahasia untuk melakukan pertempuran di Cambrai.

Namun, karena kekurangan waktu, tidak semua tank dapat dilatih. Korps Tank kemudian membawa 476 tank mereka untuk bertempur. 

Perang Cambrai melibatkan 476 tank, 1.000 senjata, delapan infanteri, dan lima divisi Angkatan Darat Inggris.

Jalannya pertempuran

Pecah pertempuran terjadi pada pukul 06.20 pada 20 November 1917, di mana artileri Inggris mulai meluncurkan tembakan.

Selanjutnya, pada pukul 07.15 serangan tank mulai dilakukan, yang didukung dengan tembakan granat asap.

Begitu granat asap ditembakkan, pasukan Jerman kesulitan melakukan pengamatan, sehingga tidak ada tembakan artileri yang dilemparkan.

Meskipun rentetan serangan artileri yang dilakukan Inggris berjalan dengan sangat singkat, mereka tetap mampu mencapai keberhasilan.

Keberhasilan tersebut pun membuat Inggris terus melakukan serangan terhadap Jerman.

Garis depan Jerman dengan cepat diserbu dan tank-tank Inggris, yang terus menyerang hingga jauh ke dalam pertahanan Jerman.

Akhir perang

Sepuluh hari kemudian, yakni pada 30 November 1917, pasukan Jerman siap melakukan serangan balik.

Saat itu, Kepala Komando Jerman Jenderal Erich Ludendorff telah mengerahkan pasukan secara besar-besaran untuk pertama kalinya di Front Barat.

Ia mengirim tiga kelompok korps dari 13 divisi yang ada, yang masing-masing bertugas untuk menghilangkan kekuatan Inggris dengan menggunakan gas dan peluru peledak.

Entente yang tidak mengira Jerman akan memberikan serangan balik secara besar-besaran pun kewalahan.

Banyak keuntungan Inggris yang diperoleh dengan susah payah pada awal pertempuran lenyap begitu saja.

Jerman diketahui berhasil menangkap sebanyak 9.000 tentara Inggris, 148 senjata, 716 senapan mesin, dan lebih dari 100 tank berhasil dirusak.

Tidak hanya itu, korban juga berjatuhan dari pihak Inggris. Serangan balik ini membuktikan kepada Entente bahwa Jerman belum bisa berhasil dikalahkan secara militer.

Pada 6 Desember, Perang Cambrai diakhiri dengan kemenangan di pihak Jerman. Lebih dari 80.000 prajurit dari kedua belah pihak terluka, hilang atau terbunuh.

Bahkan korban jiwa dari Inggris sendiri diperkirakan mencapai lebih dari 12.000 orang.

Referensi: 

  • Treadwell, Terry C. (2006). Cambrai, The First Tank Battle. London: Cerberus Publishing.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/01/26/120000879/perang-cambrai-1917--penyebab-pertempuran-dan-akhir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke