Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Berdirinya Taj Mahal

Shah Jahan mendirikan bangunan ini sebagai makam dari istrinya, Arjumand Banu Begum atau dikenal sebagai Mumtaz Mahal, yang berasal dari Persia.

Mumtaz diketahui sebagai istri ketiga yang paling dicintai oleh sang raja karena cantik, setia dan rela memiliki banyak anak.

Alasan membangun Taj Mahal

Raja Shah Jahan membangun Taj Mahal sebagai dedikasi atas meninggalnya Mumtaz, ketika melahirkan anak ke-14 di Bahanpur.

Pada masa itu, Shah Jahan sedang menghadapi pemberontakan di Dataran Tinggi Deccan. Ia bertarung bersama pasukannya ketika Mumtaz meninggal.

Saat menjelang wafat, Mumtaz meminta agar Shah Jahan tidak menikah lagi dan ingin dihormati dengan mausoleum (makam).

Taj Mahal kemudian dikenal sebagai simbol dari cinta Raja Shah Jahan kepada istrinya itu.

Pembangunan Taj Mahal

Mausoleum Taj Mahal dibangun selama 11 tahun, yakni dari 1632 hingga 1643 M.

Kendati demikian, pembangunan terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya untuk menyelesaikan bagian-bagian lain yang berupa menara, masjid, dan gerbang.

Kabarnya, 1.000 gajah dikerahkan untuk mengangkut bahan bangunan dan lebih dari 20.000 orang yang terdiri dari buruh, pelukis, serta tukang batu, dipekerjakan untuk menyelesaikan mausoleum ini.

Para pekerja tersebut didatangkan dari India, Persia, Ottoman dan Eropa.

Bangunan Taj Mahal dibuat dari marmer putih yang mencerminkan rona yang disesuaikan dengan cahaya matahari dan sinar bulan.

Marmer putih tersebut berhiaskan 28 jenis batu mulia dan semi mulia yang berasal dari India dan Asia.

Sedangkan pada makam berbentuk segi delapan yang dihiasi relief. Bangunan Taj Mahal juga banyak dihiasi dengan ayat-ayat Al Quran yang berbentuk kaligrafi Arab.

Oleh karena itu, disebut bahwa Taj Mahal di Kota Agra menjadi simbol perkembangan Islam pada Kerajaan Mughal.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/12/02/100000279/sejarah-berdirinya-taj-mahal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke