Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Faktor Pendorong Kemunculan Zaman Renaissance

Peristiwa yang berlangsung dari abad ke-14 hingga abad ke-17 ini sangat penting dalam sejarah Eropa, karena membangkitkan kembali pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama.

Tonggak awal kemajuan masyarakat Eropa pada masa Renaissance ditandai dengan kemampuan masyarakat menggunakan nalar untuk berpikir.

Perubahan paling signifikan yang muncul sebagai akibat dari Renaissance dapat dilihat pada arsitektur Eropa, seni, sastra, matematika, musik, filsafat, politik, agama, dan sains.

Berikut ini beberapa penyebab kemunculan Zaman Renaissance di Eropa.

Interaksi antara budaya-budaya yang berbeda

Sebelum Renaissance, Eropa mengalami Zaman Pertengahan, yang ditandai dengan kuatnya tradisi feodalisme dan adanya pengaruh besar agama Katolik dalam kehidupan masyarakatnya.

Hal itu membuat masyarakatnya sangat kaku secara agama, politik, dan sosial, serta tidak terbuka terhadap perubahan.

Namun, pada akhir Zaman Pertengahan, masyarakat Eropa mulai mengalami pergeseran pandangan.

Pergeseran itu adalah salah satu imbas luasnya jaringan perdagangan yang menyebabkan peningkatan interaksi masyarakat Eropa dengan budaya-budaya Asia dan Afrika.

Jaringan perdagangan terbesar dan terkenal pada masa itu adalah melalui Jalur Sutra, yang diyakini telah memainkan peranan penting bagi banyak peradaban sejak abad ke-2 Masehi.

Di Jalur Sutra, bangsa Eropa melakukan perdagangan sembari berinteraksi dengan peradaban Timur Tengah, yang menjadi pusat pembelajaran dan pengetahuan kala itu.

Interaksi antara bangsa yang berbeda itu menyebabkan penyebaran pengetahuan ilmiah dan filosofi.

Masuknya ide-ide baru ini kemudian menginspirasi orang-orang Eropa, termasuk para seniman, penulis, dan filsuf, untuk membuat perubahan.

Penemuan kembali teks-teks kuno

Kemunculan Zaman Renaissance didorong oleh penemuan kembali teks-teks Yunani dan Romawi kuno, yang sebagian besar diabaikan selama Abad Pertengahan.

Sebelum ditemukan kembali oleh para pemikir Eropa, banyak dari teks-teks tersebut dilestarikan oleh umat Muslim dan Yahudi di Timur Tengah.

Salah satu sarjana dan humanis Renaissance Italia yang berjasa adalah Petrarch, yang menemukan kembali karya Cicero.

Cicero adalah filsuf Romawi yang diakui sebagai salah satu penulis terbaik pada masanya.

Penemuan kembali teks-teks Cicero pada abad ke-14 dari dianggap sebagai percikan Renaissance di Italia dan mengilhami para sarjana Eropa lainnya untuk meniru Petrarch, yakni melihat kembali teks-teks kuno.

Berkembangnya semangat humanisme

Pada Abad Pertengahan, pemikiran individu kurang dihargai, sedangkan kebenaran diukur berdasarkan kebenaran gereja.

Semangat humanisme menggunakan teks-teks dari zaman kuno untuk menyebarkan pandangan yang tidak terlalu fokus pada dunia keagamaan.

Humanisme menonjolkan gagasan bahwa manusia sebagai individu bebas menentukan pilihan dan layak mendapatkan penghargaan atas capaiannya dalam pendidikan, seni, sastra, maupun ilmu pengetahuan.

Singkatnya, gerakan humanis yang dilahirkan oleh Petrarch memandang dunia berdasarkan logika dan akal manusia.

Fenomena tersebut menimbulkan pergeseran mendasar dari kehidupan feodalistik dan religius yang melekat di Eropa pada Abad Pertengahan.

Oleh karena itu, tindakan Petrarch dianggap penting bagi kemunculan dan pertumbuhan Renaissance.

Penemuan mesin cetak

Perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor penting yang mendorong kemunculan Renaissance.

Salah satu contohnya pada 1450, penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg memungkinkan informasi lebih cepat menyebar di seluruh Eropa.

Teks-teks seperti karya Petrarch dan Giovanni Boccaccio, yang mempromosikan pembaruan budaya dan nilai-nilai tradisional Yunani dan Romawi, pun dapat dicetak dan didistribusikan secara luas dengan cepat.

Kehadiran mesin cetak juga melambangkan bahwa suatu pengetahuan tidak lagi menjadi milik eksklusif suatu elit tertentu.

Hal ini dibuktikan dengan peningkatan literasi pada masyarakat Eropa, yang akhirnya menantang kekuatan orang-orang kaya, para bangsawan, dan gereja, yang menjadi pihak terdidik pada Abad Pertengahan.

Peristiwa Black Death

Black Death (Maut Hitam) merupakan peristiwa pandemi paling bersejarah bagi umat manusia yang menghancurkan populasi di Eropa dan Asia karena dengan mudah menyebar di sepanjang rute perdagangan.

Sepanjang abad ke-14, pandemi tersebut diperkirakan telah menelan hampir 200 juta jiwa di Eropa dan Asia.

Di Eropa sendiri, Black Death telah menelan setengah dari populasi masyarakatnya.

Di sisi lain, peristiwa mengerikan itu membuat orang-orang Eropa mempertanyakan dan menentang agama mereka sendiri.

Pasalnya, saat itu belum ada penyebab yang jelas sehingga masyarakatnya tidak mengerti bagaimana cara menghentikannya.

Banyak orang berpendapat bahwa tragedi itu adalah kehendak Tuhan dan menggunakan pemahaman agama mereka untuk menjelaskan penyebarannya.

Black Death kemudian dijadikan kesempatan oleh sebagian orang untuk mempertanyakan otoritas Gereja Katolik dan memungkinkan masuknya ide-ide baru ke dalam masyarakat Eropa.

Selain itu, Black Death menimbulkan kepanikan dan pergolakan karena orang-orang banyak yang bermigrasi ketika wabah semakin tidak terkendali.

Hal ini pada akhirnya menggeser keseimbangan kekuasaan dan kekayaan dalam masyarakat Eropa dan membantu mewujudkan dominasi beberapa negara kota di Italia, di mana Renaissance pertama kali dimulai.

Jatuhnya Konstantinopel

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Ottoman menjadi salah satu penanda berakhirnya Abad Pertengahan dan memicu munculnya Zaman Renaissance.

Pasalnya, dengan berakhirnya Kekaisaran Bizantium (Kekaisaran Romawi Timur), sejumlah cendekiawan memilih melarikan diri dari Turki ke Eropa dengan membawa dokumen-dokumen Yunani dan Romawi kuno.

Dokumen yang dibawa para cendekiawan itu memuat pengetahuan tentang bahasa, matematika, astronomi, dan masih banyak lainnya.

Hal itu pada akhirnya membuat pengetahuan dan tradisi-tradisi dari zaman Yunani Kuno cepat menyebar ke seluruh Eropa.

Referensi:

  • West, Willis Mason. (2018). A History of Europe (Sejarah Eropa). (Terjemahan, Mokhamad Irfan, Dion Yulianto, dan Endra Susanti). Yogyakarta: Relasi Inti Media.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/09/23/110000079/faktor-pendorong-kemunculan-zaman-renaissance

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke