Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peninggalan Bangsa Sumeria: Penemuan dan Hasil Kebudayaan

Peradaban Mesopotamia dikenal sebagai salah satu peradaban tertua di dunia yang berkembang di antara Sungai Eufrat dan Sungai Tigris, atau sekarang dikenal sebagai Republik Irak.

Meski terdapat beberapa bangsa yang mengembangkan peradaban di wilayah ini, pada dasarnya yang disebut sebagai peradaban Mesopotamia adalah peradaban bangsa Sumeria itu sendiri.

Sebab, sebagian besar peradaban Mesopotamia dibentuk oleh bangsa Sumeria, sedangkan bangsa lainnya hanya mengembangkan saja.

Sejak mendiami Mesopotamia pada 3500 SM, bangsa Sumeria menghasilnya banyak penemuan terpenting dalam sejarah manusia.

Berikut ini beberapa peninggalan bangsa Sumeria, baik yang berupa penemuan ataupun hasil kebudayaan.

Roda

Pencapaian ilmu dan teknologi bangsa Sumeria yang paling besar sepanjang sejarah dunia ialah penemuan roda.

Roda pertama kali ditemukan pada sekitar 3500 SM oleh pengrajin tembikar.

Penemuan bangsa Sumeria ini menjadi penting karena secara tidak langsung, hampir setiap mesin, alat transportasi, dan peralatan manusia sangat berkaitan dengan penggunaan roda.

Setelah menemukan roda, bangsa Sumeria menciptakan kendaraan beroda pertama dalam bentuk gerobak kayu yang belum sempurna.

Gerobak ini biasanya digunakan untuk mengangkut hasil panen dan keperluan sehari-hari lainnya.

Tulisan

Kemajuan peradaban Sumeria didukung pula oleh penemuan tulisan pada sekitar tahun 3000 SM.

Sebelum penemuan ini, bangsa Sumeria membuat gambar kecil untuk menunjukkan objek atau binatang.

Sistem penulisan yang ditemukan bangsa Sumeria tidak menggunakan alfabet, melainkan simbol piktograf yang mewakili bunyi kata-kata.

Tulisan bangsa Sumeria adalah tulisan Paku atau cuneiform, yang terdiri dari 350 tanda gambar.

Huruf Paku ini sangat sulit dipelajari dan awalnya digunakan untuk mencatat hasil panen serta urusan perdagangan.

Huruf Paku inilah yang kemudian dikembangkan oleh bangsa Romawi menjadi huruf latin.

Matematika

Bangsa Sumeria mengembangkan dasar matematika dengan sistem perhitungan sexagesimal (perhitungan yang didasarkan pada angka 60).

Pengetahuan ini kemudian menjadi dasar untuk membentuk pembagian waktu dan sistem penanggalan atau kalender.

Untuk mempermudah memahami tentang perputaran waktu dan musim, mereka membagi waktu ke dalam jam, menit, dan detik.

Mereka menemukan 1 jam adalah 60 menit, 1 menit adalah 60 detik, 1 hari adalah 24 jam, dan sebagainya.

Teknik pertanian

Sebagian besar bangsa yang mendiami Mesopotamia menggantungkan hidupnya pada hasil pertanian.

Pada masanya, bangsa Sumeria telah mampu menanggulangi banjir yang datang dari Sungai Eufrat dan Tigris dengan membuat sistem pengairan yang baik.

Mereka membangun bendungan atau waduk untuk menyimpan air yang turun saat musim hujan dan menyalurkannya pada tanah pertanian.

Produksi tembikar secara massal

Bangsa Sumeria memang bukan orang pertama yang membuat tembikar.

Akan tetapi, mereka yang pertama kali menemukan teknik untuk memproduksi tembikar secara massal.

Produksi massal batu bata

Peradaban Mesopotamia terkenal dengan seni dan arsitekturnya, seperti contohnya pada bangunan Ziggurat.

Untuk menutupi kekurangan batu dan kayu ketika mendirikan sebuah bangunan, Bangsa Sumeria membuat batu bata dari tanah liat.

Bangsa Sumeria diyakini memiliki kemampuan untuk memproduksi batu bata dalam jumlah besar dan menyatukannya menjadi bangunan yang besar pula.

Teknik pelelehan logam

Penemuan teknologi pelelehan logam adalah salah satu pendukung kemajuan peradaban bangsa Sumeria.

Pasalnya, ilmu Metalurgi membawa kemajuan dan perbaikan dalam penggunaan peralatan pertanian, bangunan, dan perang.

Logam menjadi salah satu sumber kekayaan baru selain kekayaan pangan, binatang ternak, ataupun tanah.

Ziggurat

Dalam bidang arsitektur bangunan, peninggalan bangsa Sumeria yang paling terkenal adalah Ziggurat.

Ziggurat adalah monumen besar berbentuk piramida berundak yang dibangun di lembah Mesopotamia Kuno dan dataran tinggi Iran bagian barat.

Bangunan ini merupakan kuil suci yang mereka gunakan sebagai tempat ibadah atau pemujaan.

Referensi:

  • Ifranto, Ari. (2018). Peradaban Kuno di Dunia. Yogyakarta: Istana Media.
  • Natsir, Nanat Fatah. (2012). The Next Civilization: Menggagas Indonesia sebagai Puncak Peradaban Dunia. Bekasi: Media Maxima.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/16/150000079/peninggalan-bangsa-sumeria-penemuan-dan-hasil-kebudayaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke