Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandangan Mata Setelah Peluru Ditolakkan

Kompas.com - 27/01/2022, 11:00 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Tolak peluru atau disebut juga shot put merupakan salah satu cabang olahraga atletik nomor lempar.

Ada empat fase dalam teknik dasar tolak peluru yaitu cara memegang peluru, meletakkan peluru di bahu, tolakan, dan gerakan lanjut atau sikap akhir (follow through).

Pandangan mata turut berperan untuk membantu mengarahkan tolakan.

Oleh karena itu, pandangan mata setelah peluru ditolakan adalah diarahkan ke arah jalannya peluru dan ke tempat peluru itu jatuh.

Akan tetapi, sebelum mengarahkan pandangan mata ke tempat peluru jatuh, atlet sebaiknya menyelesaikan dulu sikap akhir atau follow through.

Baca juga: Aturan Tolak Peluru

Mengutip buku Petunjuk Atletik oleh Tamsir Riyadi (1985) berikut adalah penjelasan teknik dasar tolak peluru.

Teknik Dasar Tolak Peluru

Teknik memegang peluru

Teknik memegang peluru dalam suatu perlombaan tolak peluru dapat mempengaruhi prestasi tolakan.

Ada 3 (tiga) jenis dalam memegang peluru yaitu:

  1. Peluru diletakkan tepat pada dataran telapak tangan
  2. Peluru diletakkan pada ujung telapak tangan
  3. Peluru diletakkan atas ujung telapak tangan (lebih dekat dengan jari)

Untuk lebih lengkapnya, Baca juga: 3 Cara Memegang Peluru yang Benar dalam Tolak Peluru

Teknik meletakkan peluru di bahu

Cara meletakan peluru di bahu tidak boleh sembarangan. Sebenarnya peluru itu tidak benar-benar diletakan di bahu, tetapi agak turun ke depan melekat pada pangkal leher. 

Bagian peluru yang terletak di antara ibu jari dan jari telunjuk sedikit melekat pada tulang selangka, sedangkan peluru bagian atas menempel pada pangkal dagu atau rahang bawah.

Posisi lengan membentuk siku-siku dan dibuka tidak lebih dari 90 derajat.

Tolakan

Dalam tolakan atau sikap menolak, ada tiga jenis gaya yaitu spin (memutar), ortodoks (menyamping), dan O'Brien (membelakangi).

Untuk detailnya, dapat dilihat lewat artikel berikut: Jenis-jenis Gaya dalam Tolak Peluru

Namun demikian, dari tiga jenis gaya tersebut memiliki benang merah yang sama dalam urutan prosesnya.

  1. Berdiri di dalam lingkaran tolak agak ke belakang menjauhi sektor tolakan.
  2. Peluru disiapkan dengan pegangan-pegangan yang diinginkan dan diletakkan di bahu.
  3. Kaki ayun dijulurkan ke belakang hampir lurus dan rileks serta berpijak pada pada ujung kaki, kemudian diayunkan ke depan.
  4. Setelah berat badan mendapatkan keseimbangan yang sempurna, kaki ayun dilemparkan ke arah sektor tolakan hingga mendekati balok tolakan diikuti bergesernya kaki tumpu.
  5. Kaki terkuat bertumpu dengan seluruh telapak kaki dan letaknya pada garis diameter lingkaran agak ke depan.
  6. Badan segera ditundukan dengan disertai sedikit putaran ke kanan, sehingga punggung, tengkuk dan tungkai belakang merupakan satu garis miring hampir lurus.
  7. Lakukan tolakan.

Baca juga: Ukuran Lapangan Tolak Peluru Lengkap dengan Gambarnya

Gerakan lanjut atau sikap akhir (follow through)

  1. Setelah peluru terlepas, kaki kanan mendarat di depan menggantikan kedudukan kaki kiri.
  2. Kaki kiri dibuka sambil diangkat ke belakang.
  3. Badan condong ke depan dengan posisi tangan kanan di depan dan tangan kiri di belakang, untuk menjaga keseimbangan.
  4. Pandangan diarahkan kearah jalannya peluru dan ke tempat peluru itu jatuh. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rahasia di Balik Kesuksesan Bayer Leverkusen

Rahasia di Balik Kesuksesan Bayer Leverkusen

Liga Lain
Tim Uber Cup Indonesia Membanggakan Setelah Dulu Disepelekan

Tim Uber Cup Indonesia Membanggakan Setelah Dulu Disepelekan

Badminton
Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Badminton
Fajar Alfian Minta Maaf Indonesia Tak Juara, Janji Raih Trofi Thomas Cup 2026

Fajar Alfian Minta Maaf Indonesia Tak Juara, Janji Raih Trofi Thomas Cup 2026

Badminton
Hasil Crystal Palace vs Man United 4-0: Setan Merah Menderita

Hasil Crystal Palace vs Man United 4-0: Setan Merah Menderita

Liga Inggris
Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Timnas Indonesia
Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Timnas Indonesia
Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Liga Indonesia
Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Badminton
Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Liga Indonesia
Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Timnas Indonesia
Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Timnas Indonesia
VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

Liga Indonesia
Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com