KOMPAS.com - Tolak peluru adalah salah satu nomor dalam olahraga atletik. Sekilas, lapangan tolak peluru memiliki bentuk yang mirip dengan lapangan lempar cakram.
Perbedaan antara lapangan tolak peluru dan lapangan lempar cakram terletak pada bagian batas tolakan.
Dikutip dari Modul 10 Atletik - Tolak Peluru Kelas VII (2020), dalam lapangan tolak peluru ada papan batas tolakan yang terdapat pada bagian lingkaran.
Tolak peluru termasuk dalam cabang olahraga atletik nomor lempar. Sesuai dengan namanya, tolak peluru dilakukan dengan cara menolak atau mendorong alat bundar (peluru).
Baca juga: Cara Melakukan Tolakan yang Baik dan Benar dalam Tolak Peluru
Peraturan tolak peluru mengharuskan alat bundar atau peluru tersebut ditolak atau didorong, bukan dilempar.
Adapun, berat peluru yang digunakan dalam perlombaan adalah 7,25 kg untuk atlet putra dan 4 kg untuk atlet putri.
Perlombaan tolak peluru dilakukan di sebuah lapangan yang memiliki bentuk dan ukuran sedemikian rupa.
Berikut adalah penjelasan mengenai bagian dan ukuran lapangan tolak peluru lengkap dengan gambarnya.
Baca juga: 3 Cara Memegang Peluru yang Benar dalam Tolak Peluru
1. Lapangan tolak peluru terdiri dari dua bagian yaitu lingkaran tolakan dan sektor pendaratan.
2. Diameter lingkaran tolakan adalah 2,235 meter, dikelilingi ring sebesar 66 mm dan tinggi batas lingkaran 2 cm.
3. Bagian depan lingkaran tolakan dipasang balok atas tolakan yang memiliki panjang 1,22 meter, tinggi 10 cm, dan tebal 11,4 cm.
4. Sektor pendaratan berupa garis batas (sector line) dan garis ukur standar yang terletak di tengah sektor pendaratan.
Baca juga: Berat dan Ukuran Peluru pada Tolak Peluru
5. Sudut sektor pendaratan adalah 40 derajat dengan panjang minimal 25 meter.
6. Lebar garis perpanjangan kiri dan kanan dalam tolak peluru yaitu 5 cm.
Di bawah ini adalah gambar lapangan tolak peluru.