KOMPAS.com - Meski takluk dari tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, pada perebutan medali perunggu, Kevin Cordon berhasil mengukir sejarah pada Olimpiade Tokyo 2020.
Pebulu tangkis non-unggulan asal Guatemala, Kevin Cordon, membuat kejutan pada cabang olahraga (cabor) badminton Olimpiade Tokyo 2020.
Cordon yang saat ini menghuni ranking 59 dunia di luar dugaan mampu melaju hingga semifinal.
Atlet berusia 34 tahun itu pun mencetak sejarah sebagai pebulu tangkis Guatemala pertama yang berhasil menembus semifinal Olimpiade.
Pada babak penyisihan, Kevin Cordon tampil mengejutkan dengan menjadi juara Grup C. Salah satu kemenangan pada fase grup ia raih atas unggulan ke-8 asal Hong Kong, Angus Ng Ka Long.
Baca juga: Hasil Olimpiade Tokyo, Anthony Ginting Rebut Perunggu Usai Bekuk Kevin Cordon
Kejutan demi kejutan terus dibuat oleh Cordon hingga menapakkan kakinya ke empat besar.
Pada perempat final, anak didik pelatih asal Indonesia, Muamar Qadafi, itu menyingkirkan tunggal putra nomor satu Korea Selatan, Heo Kwang-hee.
Kemenangan Cordon atas Heo Kwang-hee terbilang sebuah kejutan besar karena Kwang-hee adalah orang yang mengalahkan pebulu tanggal nomor satu dunia, Kento Momota, pada fase grup.
Akan tetapi, kisah Cinderella Kevin Cordon terhenti di semifinal ketika ia bersua tunggal putra nomor dua dunia asal Denmark, Viktor Axelsen.
Kemudian pada perebutan tempat ketiga alias medali perunggu, Kevin Cordon harus mengakui keunggulan Anthony Sinisuka Ginting.
Baca juga: Muamar Qadafi, Pelatih dari Solo yang Bawa Kevin Cordon Cetak Sejarah di Olimpiade
Bertanding di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Senin (2/8/2021) malam WIB, Cordon kalah dua gim langsung dari Anthony Ginting dengan skor 21-11, 21-13.
Meski kalah, Kevin Cordon tampaknya tak perlu terlalu kecewa. Sebab, ia telah mencatatkan namanya ke dalam buku sejarah Guatemala di Olimpiade.
Sebelumnya, Cordon mengungkapkan bahwa alasannya menekuni bulu tangkis adalah untuk bertanding di Olimpiade.
Adapun, Olimpiade Tokyo 2020 merupakan Olimpiade keempat bagi atlet yang nama depannya diambil dari nama legenda sepak bola Inggris, Kevin Keegan, tersebut.
Baca juga: Muamar Qadafi dan Jejak Pelatih Bulu Tangkis Indonesia yang Sukses Bersama Negara Lain
"Alasan saya memilih bermain bulu tangkis adalah karena Olimpiade. Saya mencapai impian saya di Beijing 2008, dan ini Olimpiade keempat saya," kata Cordon, dikutip dari laman resmi Olympic.