BUSAN, KOMPAS.com - Choi Suk-hyeon, pemenang medali turnamen junior putri pada kejuaraan tiratlon Asia 2015 di Taipei dikabarkan bunuh diri.
Jasadnya ditemukan pihak berwajib di asramanya di Busan.
Suk-hyeon berusia 22 tahun.
Baca juga: Berniat Bunuh Diri, Veteran Perang Afghanistan Ini Malah Dapat Pekerjaan dari Penolongnya
Diduga, dia menjadi korban kekerasan fisik maupun verbal oleh pelatihnya.
Adalah tangkapan layar perbincangan melalui teks antara dirinya dengan sang ibu yang viral.
Korban pernah meminta ibunya untuk membeberkan perbuatan-perbuatan para pelaku kekerasan pada dirinya.
Setahun lalu, Choi Suk-hyeon berada di posisi empat belas dalam kejuaraan nasional.
Pada 2016, dirinya sempat bertengger di posisi keempat.
Beberapa catatan yang juga mengemuka dari media Korsel menunjukkan, pelatihnya marah besar antaran Suk-hyeon tidak mampu menjaga berat badan.
Dia pernah dipukuli oleh pelatihnya.
"Kamu tak boleh makan selama tiga hari," kata pelatihnya dalam rekaman percakapan yang direkam korban.
Ada juga catatan bahwa para ofisial tim memaksa Suk-hyeon makan roti seharga 200.000 won atau setara dengan Rp 2,3 juta sebagai hukuman.
Saat ini, kasus dibuka kembali dan tengah dalam peyelidikan.
Sementara, sebuah petisi di-posting pada laman kantor Presiden Korsel untuk menuntuk penyelidikan menyeluruh.
Hingga Kamis (2/7/2020) siang, petisi itu sudah diteken oleh 5.000 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.