KOMPAS.com - Mantan palang pintu Inter Milan dan timnas Italia, Marco Materazzi, sempat berniat bunuh diri pada 2010.
Hal itu ia ungkapkan dalam wawancaranya bersama Christian Vieri di Instagram.
Materazzi yang membantu Inter meraih treble winner pada 2009-2010, mendapat sebuah pertanyaan dari Vieri.
Pertanyaannya: bagaimana jika musim tersebut Nerazzurri - julukan Inter - gagal menjuarai Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions (treble winner)?
Baca juga: Kenang Tandukan Zidane di Piala Dunia 2006, Cannavaro Puji Materazzi
"Saya akan membunuh diri saya sendiri," ucap pria yang memutuskan pensiun pada 2016 itu, dilansir Football Italia.
Materazzi (46) mengungkapkan, tidak mudah bagi Inter meraih treble winner saat itu, termasuk upaya Inter menjuarai Coppa Italia.
Di sisi lain, ia juga menyindir Juventus yang selalu kalah pada final Coppa Italia.
"Pada saat Anda kalah dan finis peringkat kedua, Anda lebih baik dari saya. Masuk ke sana (final Coppa Italia) saja sudah sangat sulit. Juve selalu masuk sana dan selalu kalah di final," tuturnya.
"Saya kalah pada 5 Mei 2002 (saat Inter kalah melawan Lazio) dan beberapa final Coppa Italia. Itu butuh keberuntungan."
"Liga Champions bernilai dua gelar liga satu terakhir pada Desember dan lainnya dimulai pada Februari," kata Materazzi.
Baca juga: Hasil Tes Tim Utama Negatif, Inter Milan Kembali Latihan
Meski terkesan menyindir Juve, Materazzi mengakui, saat ini Bianconeri lebih baik daripada mantan timnya.
"Inter sudah melakukan yang terbaik, tapi Juve lebih baik dari kami."
"Itu harus diucapkan, kalau tidak kami akan terlihat seperti pejuang 'keyboard'. Juve telah bekerja dengan baik selama beberapa tahun terakhir, tapi saya yakin kami bisa sampai level itu juga," tutur Materazzi.
"Kami merindukan sesuatu pada laga kami melawan mereka, tetapi jika pertandingan diulang lagi maka itu tidak ada artinya,” ucap pemain yang ikut mengantarkan Italia juara Piala Dunia 2006 itu.
Lebih lanjut, Materazzi juga berkomentar tentang Liga Italia yang berencana menggelar pertandingan penonton.
"Kita lihat apa yang terjadi. Setelah itu, semoga tim terbaik yang menang," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.