Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Refugee Olympic Team di Olimpiade Tokyo 2020?

KOMPAS.com - Defile upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 pada Jumat (23/7/2021) menghadirkan Refugee Olympic Team atau Tim Atlet Pengungsi di urutan kedua setelah Yunani.

Secara historis, Yunani merupakan kontingen terdepan di setiap opening ceremony alias upacara pembukaan Olimpiade terkait dengan status mereka sebagai tempat kelahiran Olimpiade.

Athena terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade modern saat dihidupkan kembali pada 1986.

Bendera Yunani masuk sebagai yang pertama dalam setiap Olimpiade musim panas dan musim dingin.

Di opening ceremony Tokyo 2020, kontingen kedua yang menyusul Yunani bukanlah negara melainkan mereka yang tergabung di bawah bendera Tim Atlet Pengungsi.

Ini adalah kali kedua kontingen tersebut berpartisipasi di Olimpiade sejak Olimpiade Rio 2016.

Tahun ini ada 29 atlet di kontingen tersebut, peningkatan tiga kali lipat dari Olimpiade 2016 di mana ada 10 atlet yang turun.

Ke-29 atlet yang tergabung di Tim Atlet Pengungsi berasal dari 11 negara dan berlatih di 13 negara berbeda.

Dana ini lalu didonasikan kepada lembaga-lembaga yang membantu integrasi para pengungsi di olahraga.

"Diciptakannya tim pengungsi ini mengirim pesan harapan dan inklusif ke jutaan pengungsi dari seluruh dunia," tulis situs Rescue.org.

"10 atlet yang berkompetisi di Rio de Janeiro datang dari Suriah, Sudan Selatan, Republik Demokratik Kongo, dan Etiopia."

Tahun ini, ke-29 atlet yang bertanding datang dari Suriah, DR Kongo, Sudn Selatan, Eritrea, Venezuela, Iran, Afghanistan, dan Kamerun.

Mereka berkompetisi di 12 cabang termasuk atletik, bandminton, tinju, dan karate.

https://www.kompas.com/sports/read/2021/07/23/19041038/apa-itu-refugee-olympic-team-di-olimpiade-tokyo-2020

Terkini Lainnya

Malaysia Masters 2024: Lolos Perempat Final, Rehan/Lisa Sempat Buru-buru dan Takut

Malaysia Masters 2024: Lolos Perempat Final, Rehan/Lisa Sempat Buru-buru dan Takut

Badminton
Final Championship Series Liga 1, 'Cocoklogi' Persib Juara 1994, 2014, Dejavu 2024?

Final Championship Series Liga 1, "Cocoklogi" Persib Juara 1994, 2014, Dejavu 2024?

Liga Indonesia
Hasil Malaysia Masters 2024: Putri KW dan Rehan/Lisa ke Perempat Final

Hasil Malaysia Masters 2024: Putri KW dan Rehan/Lisa ke Perempat Final

Badminton
Bek Selangor FC Jadi Korban Perampokan, Kehilangan Motor hingga Paspor

Bek Selangor FC Jadi Korban Perampokan, Kehilangan Motor hingga Paspor

Internasional
Kieran McKenna Tertarik ke Chelsea, Siap Gantikan Pochettino

Kieran McKenna Tertarik ke Chelsea, Siap Gantikan Pochettino

Liga Inggris
Lookman Bawa Atalanta Juara, Ada Peran Gasperini dan Keluarga

Lookman Bawa Atalanta Juara, Ada Peran Gasperini dan Keluarga

Internasional
Maarten Paes 'Tak Terkalahkan', 8 Penyelamatan bagi FC Dallas

Maarten Paes "Tak Terkalahkan", 8 Penyelamatan bagi FC Dallas

Liga Lain
Jadwal Final Championship Series Persib Vs Madura United Akhir Pekan Ini

Jadwal Final Championship Series Persib Vs Madura United Akhir Pekan Ini

Liga Indonesia
Jadwal Malaysia Masters 2024, 7 Wakil Indonesia Tanding di 16 Besar

Jadwal Malaysia Masters 2024, 7 Wakil Indonesia Tanding di 16 Besar

Badminton
Atalanta Juara Liga Europa, Parma Kenang Memori 25 Tahun Silam

Atalanta Juara Liga Europa, Parma Kenang Memori 25 Tahun Silam

Liga Lain
Atalanta Juara Liga Europa, Gasperini Sanjung Para Pemain La Dea

Atalanta Juara Liga Europa, Gasperini Sanjung Para Pemain La Dea

Liga Lain
Kata Xabi Alonso Setelah Leverkusen Terkapar di Final Liga Europa

Kata Xabi Alonso Setelah Leverkusen Terkapar di Final Liga Europa

Liga Lain
FIFA Dorong Uji Coba Aturan Offside Baru, Perubahan Terbesar dalam 30 Tahun

FIFA Dorong Uji Coba Aturan Offside Baru, Perubahan Terbesar dalam 30 Tahun

Internasional
5 Fakta Atalanta Vs Leverkusen: Sejarah La Dea, Rusaknya Rekor Xabi Alonso

5 Fakta Atalanta Vs Leverkusen: Sejarah La Dea, Rusaknya Rekor Xabi Alonso

Liga Lain
Hattrick di Final Liga Europa, Ademola Lookman Cetak Sejarah

Hattrick di Final Liga Europa, Ademola Lookman Cetak Sejarah

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke