Maka dari itu, ketika neraca perdagangan surplus, itu meningkatkan PDB riil karena ekspor melebihi impor. Itu mengarah pada pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
Permintaan yang kuat untuk barang-barang domestik mendorong peningkatan produksi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan pendapatan.
Surplus perdagangan menyebabkan apresiasi mata uang domestik. Ekspor dan impor tidak hanya melibatkan transaksi barang dan jasa tetapi juga mata uang sebagai alat pembayaran.
Ketika ekspor melebihi impor, permintaan untuk mata uang domestik lebih tinggi. Itu menyebabkan mata uang domestik terapresiasi.
Namun, efeknya mungkin bersifat sementara. Apresiasi pada akhirnya membuat harga barang dalam negeri lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Di sisi lain, harga barang impor lebih murah bagi pembeli domestik.
Artikel ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberi tahu kami ke redaksikcm@kompas.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.