Bahasa yang dipakai sebagai alat komunikasi kerap kali mengalami perbedaan arti dan persepsi karena perbedaan budaya.
Bahasa yang sama dapat memiliki arti yang berbeda sehingga akan mengganggu dalam mempersepsikannya.
Salah mempersepsikan sebuah kata dapat mengakibatkan salah dengar, salah ucap, salah tafsir, salah pengertian hingga salah komunikasi (miss communication)
Lingkungan yang bising dan tak bersahabat akan menghambat upaya penerjemahan isi pesan. Isi pesan menjadi bias atau tak sesuai dengan pesan yang disampaikan.
Untuk itu, apabila kita tidak dapat menghindari lingkungan tersebut maka kita memerlukan kejelasan artikulasi atau vokabularinya, bahkan menggunakan pengeras suara untuk memperjelas isi pesan apabila diperlukan.
Hambatan lingkungan sangat dapat kita hindari dan kita sikapi mengingat kondisi lingkungan dapat kita baca dan kita prediksi.
Baca juga: 6 Prinsip Komunikasi Antarbudaya
Dalam komunikasi yang menggunakan media, isi pesan atau informasi yang disampaikan oleh komunikator terkadang tak sesuai dengan isi pesan yang diterima oleh komunikan.
Hambatan yang sifatnya mekanik menitikberatkan hambatan pada salurannya yang sulit diatasi oleh komunikator.
Jika kita berbicara dengan telepon dan terjadi kerusakan dalam menerima isi pesan mungkin disebabkan karena adanya kerusakan pada telepon. Hal itu menyebabkan suara menjadi tidak jelas dan sulit dipersepsikan menjadi isi pesan yang definitif.
Untuk itu, dalam komunikasi menggunakan telepon diperlukan adanya pengulangan isi pesan sampai pesan tersebut dipersepsikan dan diartikan sesuai dengan kehendak komunikator.
Selain itu, dalam berkomunikasi dengan telepon seseorang hendaknya menyampaikan pesan yang cukup singkat, padat, dan berisi.
Bahasa dan komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor budaya. Budaya juga akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi.
Logat bicara antara satu suku dengan suku yang lain mempunyai perbedaan dan khazanah dialektika bahasa yang beragam.
Prasangka yang jelek juga akan meningkatkan kecemasan sehingga mengganggu proses komunikasi. Ketika ada panggilan dari atasannya, seseorang dapat berpikir bahwa dia akan dimarahi.
Oleh karena telah didahului prasangka yang jelek kepada atasan, ia menjadi gugup, gelisah, dan sulit berpikir jernih sehingga konsentrasinya terganggu.
Padahal, ia dipanggil dalam rangka kenaikan pangkat karena telah tekun dan disiplin dalam pekerjaannya.
Baca juga: Pengertian Komunikasi Asinkron: Keuntungan dan Tantangan
Referensi: