Mineral yang Mengandung Stronsium

KOMPAS.com – Stronsium adalah unsur kimia yang termasuk logam alkali tanah. Stronsium dapat ditemukan di alam dalam mineralnya. Mineral yang mengandung stronsium adalah celestite (stronsium sulfat) dan strontianite (stronsium karbonat).

Celestite

Celestite atau celestine adalah mineral yang mengandung stronsium dan pertama kali ditemukan di desa Strontian, Skotlandia.

Celestite memiliki nama kimia stronsium sulfat dengan rumus empiris SrSO4.

Baca juga: Logam Alkali Tanah: Unsur dan Sifat-sifatnya

Celestite merupkan mineral berbentuk kristal berwarna putih kebiruan, biru pucat, hingga biru cerah. Warna biru celestite didapatkan dari kandungan stronsium di dalamnya.

Menurut W. C. Phalen dalam Celestite Deposits in California and Arizona (1914), dalam bentuk murninya celestite atau strontium sulfat mengandung sekitar 56,4 persen stronsium okida (SrO) dan 43,6 persen sulfut trioksida atau sulfur anhidrida.

Tetapi, celestite juga dapat berwarna coklat atau kuning karena adanya pengotor seperti mangan atau oksida besi.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, celestite dapat ditemukan dalam batuan sedimen (khuusnya dolomit dan batu gamping dolomit) di seluruh dunia, urat hidrotermal, dan rongga pada batuan erupsi dasar.

Baca juga: Batuan Sedimen: Definisi, Klasifikasi, dan Karakteristiknya

Strontianite

Mineral yang mengandung stronsium selanjutnya adalah stronsium karbonat (SrCO3) atau yang biasanya disebut sebagai stontianite.

Dilansir dari Office of the State Geologist, strontianite mengandung sekitar 70,1 persen stronsium oksida di dalamnya.

Strontianite adalah mineral berupa kristal lunak dan rapuh dengan warna bervariasi.

Strontianite dapat tidak berwarna, putih keabu-abuan, kuning, merah muda, coklat muda, coklat kemerahan, ataupun merah muda.

Strontianite dapat ditemukan dalam batuan beku, batuan sedimen, dan juga batuan metamorf.