Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warna Nyala Api Logam Alkali Tanah

Kompas.com - 09/11/2023, 22:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Logam alkali dikenal menghasilkan warna-warni api ketika dibakar, hal ini juga terjadi pada logam alkali tanah. Bagaimana warna nyala api logam alkali tanah? Berikut adalah penjelasannya!

Membakar suatu logam sama saja dengan memberikan energi panas ke dalam.

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, pemanasan tersebut akan mendorong elektron tereksitasi ke keadaan yang lebih tinggi.

Elektron kemudian kembali ke keaadan normal sambil melepaskan energi yang terlihat seperti nyala api.

Baca juga: Logam Alkali Tanah: Unsur dan Sifat-sifatnya

Berikut adalah warna nyala api logam alkali tanah:

  • Kalsium (Ca) = oranye hingga merah
  • Stronsium (Sr) = merah
  • Barium (Ba) = hijau pucat
  • Radium (Ra) = merah crimson

Adapun, magnesium dan berilium biasanya tidak menghasilkan api berwarna atau hanya memancarkan warna putih yang berasal dari emisi termal oksidannya.

Baca juga: Warna Nyala Api Logam Alkali

Dilansir dari CK-12, berilium dan magnesium memiliki energi ionisasi yang tinggi karena jari-jarinya yang kecil.

Jari-jari yang kecil dan kulit valensi yang terisi penuh membuah elektron valensi dalam atom berilium dan magnesium sulit tereksitasi.

Akibatnya, diperlukan panas yang tinggi untuk mengeksitasi elektronnya.

Adapun, panas pembakaran dinilai kurang untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut.

Baca juga: Hubungan Energi Ionisasi dan Pembentukan ion dengan Keelektronegatifan

Sehingga, ketika berilium dan magnesium terbakar, tidak ada lompatan elektron yang tereksitasi.

Dan juga tidak ada radiasi energi cahaya yang dihasilkan. Akibatnya, pembakaran berilium dan magnesium tidak memberikan warna apa pun pada api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com