Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aspal, Fraksi Minyak Bumi yang Terakhir Dipisahkan

Kompas.com - 18/09/2023, 21:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Minyak bumi terdiri dari fraksi-fraksi yang dipisahkan melalui distilasi bertingkat. Fraksi minyak bumi yang terakhir dipisahkan dengan distilasi bertingkat adalah yang digunakan untuk pengaspalan jalan.

Seperti yang kita ketahui, distilasi bertingkat memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya.

Salah satu fraksi minyak bumi adalah aspal. Aspal adalah endapan berwana coklat hingga hitam berupa cairan kental yang merupakan fraksi minyak bumi.

Baca juga: Proses Pengolahan Minyak Bumi

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, aspal diyakini terbentuk pada tahap awal penguraian endapan organik laut menjadi minyak bumi.

Aspal adalah fraksi minyak bumi yang terakhir dipisahkan dengan distilasi bertingkat.

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, aspal merupakan residu atau hidrokarbon yang tersisa setelah distilasi bertingkat dilakukan.

Aspal tersisa di bagian paling bawah menara distilasi, setelah fraksi-fraksi minyak bumi lainnya dipisahkan.

Hal tersebut dikarenakan titik didihnya yang sangat tinggi, yaitu sekitar 500°C. Titik didih yang tinggi terjadi karena di dalam aspal terkandung lebih dari 20 atom karbon.

Baca juga: Mengapa Pengolahan Minyak Mentah Menggunakan Penyulingan Bertingkat?

Dilansir dari Chemical & Engineering News, aspal mengandng senyawa hidrokarbon alifatik dan aromatic jenuh juga tidak jenuh sehingga dapat mengandung hingga 150 atom karbon.

Jumlah atom karbon yang banyak membuat rantai senyawa karbon aspal makin panjang, sehingga ikatan antar karbonnya sulit untuk dipisahkan.

Adapun, pemisahan ikatan tersebut dilakukan dengan menambahkan panas. Sehingga, aspal memiliki titik didih yang paling tinggi daripada fraksi minyak bumi lainnya.

Dan secara otomatis menjadi fraksi minyak bumi yang paling terakhir dipisahkan dari minyak mentah, karena fraksi lainnya telah menguap terlebih dahulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Verb-ing dalam Bahasa Inggris

Mengenal Verb-ing dalam Bahasa Inggris

Skola
Cara Membuat Range Pada Microsoft Excel

Cara Membuat Range Pada Microsoft Excel

Skola
Sifat-sifat Unsur Non Logam

Sifat-sifat Unsur Non Logam

Skola
Jawaban dari Soal 'Suatu Daerah Pada Worksheet'

Jawaban dari Soal "Suatu Daerah Pada Worksheet"

Skola
20 Solusi atau Upaya Mengatasi Permasalahan Lingkungan

20 Solusi atau Upaya Mengatasi Permasalahan Lingkungan

Skola
25 Contoh yang Termasuk dalam Permasalahan Lingkungan Hidup

25 Contoh yang Termasuk dalam Permasalahan Lingkungan Hidup

Skola
Proses Komunikasi Publik dan Penjelasannya

Proses Komunikasi Publik dan Penjelasannya

Skola
2 Bedanya Love dan Loved, Apa Saja?

2 Bedanya Love dan Loved, Apa Saja?

Skola
Konsep Aglomerasi: Pengertian dan Contohnya

Konsep Aglomerasi: Pengertian dan Contohnya

Skola
Laporan Laba Rugi: Pengertian dan Fungsinya

Laporan Laba Rugi: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Contoh Kalimat Expressing Apology

Contoh Kalimat Expressing Apology

Skola
Passive Voice dalam Simple Past Tense

Passive Voice dalam Simple Past Tense

Skola
Bagaimana Halogen Bereaksi dengan Logam Alkali?

Bagaimana Halogen Bereaksi dengan Logam Alkali?

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Angin Darat

Apa yang Dimaksud dengan Angin Darat

Skola
Jawaban dari Soal 'Sebuah Balok Massanya 1 Kg'

Jawaban dari Soal "Sebuah Balok Massanya 1 Kg"

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com