KOMPAS.com - Untuk memisahkan komponen dalam minyak bumi menggunakan metode pemisahan distilasi. Mengutip Minyak Bumi Membuat Dunia Terkesima (2019) karya Yulianus Haryata, berikut ini penjelasan proses pengolahan minyak bumi:
Minyak bumi berasal dari ladang minyak, hasil pengeboran sumur minyak berupa minyak mentah. Maka minyak bumi harus diolah lebih dulu sebelum digunakan. Minyak mentah dikirim melalui pipa-pipa minyak ke unit pengolahan minyak (kilang minyak).
Pengolahan minyak bumi adalah proses mengolah minyak bumi menjadi produk-produk bermanfaat melalui pemecahan (pemisahan) minyak dengan cara pemanasan. Sehingga dihasilkan fraksi atau jenis bentukan minyak bumi.
Beberapa fraksi minyak bumi adalah fraksi berbentuk gas, cair, dan padat. Setiap fraksi hasil pemisahan minyak bumi diperlakukan khusus sesuai sifat fisika dan sifat kimianya.
Baca juga: Jenis-jenis BBM
Cara mengolah kandungan laut untuk diambil minyak bumi tentu dengan pengeboran di lepas pantai. Agar menjadi produk-produk bermanfaat, pengolahan minyak bumi dilakukan dengan cara:
Berikut ini penjelasan singkat proses pengolahan minyak bumi:
Distilasi adalah proses pemisahan minyak bumi dengan cara pemanasan sehingga menghasilkan beberapa fraksi yang sesuai dengan titik didihnya.
Fraksi atau komponen yang memiliki titik didih terendah berbentuk gas. Komponen yang memiliki titik didih tertinggi berbentuk padat.
Hasil proses distilasi minyak bumi antara lain gas LPG, bensin, minyak tanah (kerosin), avtur, solar, minyak diesel, pelumas (oli), lilin, parafin, malam, aspal (bitumen).
Baca juga: Pengelolaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia
Cracking adalah proses penguraian atau pemecahan molekul senyawa hidrokarbon berukuran besar menjadi molekul senyawa hidrokarbon berukuran kecil.
Tujuan cracking adalah meningkatkan kualitas fraksi minyak bumi itu sendiri. Contoh cracking pada minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin.
Reforming adalah proses pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang).
Tujuan reforming adalah memperoleh produk minyak bumi (senyawa bensin) yang lebih baik. Melalui isomerisasi menghasilkan isomer yaitu dua jenis bensin dengan rumus molekul sama tetapi strukturnya berbeda sehingga kualitasnya berbeda.
Baca juga: Potensi Sumber Daya Alam Minyak Bumi
Alkilasi adalah proses penambahan jumlah atom dalam suatu molekul menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang. Tujuan alkilasi adalah memperoleh produk alkilat dengan angka oktan tinggi.
Angka oktan adalah angka yang menunjukkan tingkat ketukan (knocking) yang timbul oleh bensin saat proses pembakaran. Ketukan ini terjadi saat bahan bakar terbakar prematur (secara dini) di mesin dan menyebabkan terjadi suara khas mirip suara ketukan.
Proses alkilasi melibatkan molekul olefin (alkena) dan isoparafin dengan bantuan katalisator berupa asam kuat.
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Contoh polimerisasi dalam pengolahan minyak bumi adalah proses reaksi penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa isobutana.
Dari proses reaksi tersebut menghasilkan produk bensin berkualitas tinggi yang disebut isooktana.
Baca juga: Minyak Bumi: Asal Usul, Jenis, dan Dampaknya
Treating adalah proses pemurnian minyak bumi dengan cara mengeliminasi atau menghilangkan bahan pengotornya. Proses treating minyak bumi adalah: